BAB 3 : HIERARKI

46 15 10
                                    

Saat pulang sekolah di belakang sekolah. Dini dan Juan melihat senior sedang duduk ditempat sepi. Mereka memergoki seniornya.

"Eh bentar Itu senior kita bukan? kok bisa bisanya dia minum bir apa ga di DO sama sekolah?" bisik Dini.

"OP OP OP cepuin ga ya?" ucap Juan.

"Jangan ntar kena kalian sama Abang-abang diajak main boxing ga lucu," ucap Dini.

"Si maha benar emang senior, gila hormat kaya apa aja," ucap Juan.

"Let's pray together," ucap Dini.

"Start," ucap Juan.

"Kok tau?" ucap Dini.

"Taulah, gue kan satu TK sama lo Dini masa lo ga inget," ucap Juan.

"HA?! sejak kapan?" ucap Dini.

"Tapi bohong," ucap Juan.

"Ini anak emang ga jelas," ucap Dini.

"Bye gue mau ada osis duluan ya cantik," ucap Juan.

"Huuueekkk," mual Dini.

Saat pulang kerumah Dini langsung bergegas keruang makan.

"Duh menu nya enak banget," ucap Dini sambil menaruh hpnya tiba-tiba berbunyi.

Dini membuka ponselnya.

Pesan masuk 💌

Novita : Jalan gas ga?

Dini : Yoi

Setelah makan. Novita dan Dini bertemu di cafe.

"Halo Dini sini minum dulu," ucap Novita.

"Eh iya thanks ya," ucap Dini.

"Kira-kira Juan suka sama siapa dikelas?" ucap Novita.

"Ga ada si sejauh ini," ucap Dini selesai meminum secangkir kopi.

"Boleh nitip sesuatu ga?" ucap Novita.

"Ini gue beliin baju kesukaan dia," ucap Novita.

"Oke," ucap Dini.

Sepulang dari situ. Dini mampir ke rumah Juan.

"Permisi," ucap Dini.

Juan membuka pintu.

"Dari cewe lo," ucap Dini.

"Thanks ya," ucap Juan.

"Jangan lupa dipake besok tau kan cara menghargai cewe," ucap Dini.

"Udah tau," ucap Juan.

Dini pulang kerumahnya.

REBEL (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang