Part 22 | Elimination Round

71.2K 11.7K 267
                                    

Ellio memasuki ruang —tempat dimana babak penyisihan berlangsung. Ada 3 juri yang akan menilai kualifikasinya. Mereka terdiri dari dua orang pria dan satu wanita yang mengenakan jubah khas pengajar akademi Equella. Jadi, dapat dipastikan kalau mereka adalah guru di akademi tersebut kan.

"Galellio Parrish," ucap juri wanita mengawali dengan nama.

"Umur 5 tahun ya, kediaman di ibukota." lanjutnya seakan membacakan data diri.

"Sebelumnya, perkenalkan kami juri yang akan mengujimu. Saya Elliana Robberstein, yang berspesialisasi pada sihir non elemen."

"Disebelah saya, Simmon Osvaldo. Mr. Osvaldo ini berspealisasi pada sihir elemen."

"Terakhir, Mr. Jean Edgart yang berspesialisasi pada senjata sihir."

"Baiklah, untuk uji babak penyisihan ini, masing-masing juri akan memberimu dua pilihan. Pertama, kau bisa menjawab apa yang kami tanyakan, dan yang kedua kau bisa melakukan apa yang kami perintahkan, ini semacam tantangan begitu. Juri hanya akan memilih salah satu dari keduanya. Jadi, kau harus siap apapun itu!"

Tanpa berkata Ellio mengiyakan dengan anggukan ringan.

"Siapa dulu yang ingin menguji?" tanya Mrs. Elliana kepada dua rekan lainnya.

"Biar aku saja!" Mr. Simmon mengajukan diri.

Setelah itu Mr. Simmon mengalihkan pandangnya menatap Ellio. "Aku akan memberimu pertanyaan. Bersiaplah menjawabnya. Kau akan diberi waktu seperempat jam untuk memikirkan jawaban. Lebih dari itu, kau akan dinyatakan gagal dalam pertanyaan pertama. Kegagalan ini bisa saja berimbas pada tidak lolosnya dirimu dalam babak penyisihan. Mengerti?"

"Mengerti."

"Sebutkan bagaimana perbedaan antara sihir elemen dasar dan menengah. Semua anak yang mengikuti kompetisi ini pasti tahu apa itu sihir elemen dasar, hanya saja mungkin banyak yang belum mempelajari sihir elemen menengah. Semua tahu, kompetisi ini merupakan kompetisi besar untuk seluruh rakyat kerajaan Eanhart. Tentu saja, yang mendapat beasiswa tak hanya harus anak biasa saja, tapi luar biasa dan memiliki banyak pengetahuan."

Setelah penjelasannya yang panjang lebar, akhirnya Mr. Simmon mempersilakan Ellio menjawab. "Silakan pikirkan jawabannya lalu kemukakan! Ingat, waktunya hanya seperempat jam!"

Bocah kecil Ellio sedari tadi tetap menampillkan ekspresi datarnya. Tetapi hatinya sangat kesal, orang tua di depannya ini terlalu banyak bicara pikirnya. Membuang-buang waktu saja. Lagipula, daripada soal Ellio lebih baik diberi tantangan.

Hanya butuh beberapa menit untuk menyiapkan jawaban, akhirnya Ellio mulai bersuara. "Sihir elemen dasar merupakan sihir dasar yang harus dikuasai setiap ahli sihir. Sihir ini bla...bla...bla... "

Prok! Prok!

"Bagus! Jawabanmu benar!" Mr. Simmon memuji. "Juga, sangat lengkap."

"Siapa master yang mengajarimu? Tampaknya dia sangat berbakat." Dan lagi, Mr. Simmon mengulur waktunya.

Tentu saja, itu paman Rio. Tetapi apakah paman gurunya itu begitu berbakat?

Ellio kemudian menjawab singkat, "Paman Rio."

"Siapa nama panjangnya? Tampaknya aku tak pernah mendengar nama ini," tanya Mr. Simmon penasaran. Dua rekan lainnya juga cukup penasaran.

"Tidak tahu."

Ah, bocah ini!

Meski kesal dan ingin marah, tetapi bukan haknya untuk marah. Mr. Simmon akhirnya berhenti bertanya. Mrs. Elliana sontak mengambil alih kembali.

Mother Of The Villain [END]Where stories live. Discover now