Part 19 | Market Incident

77.6K 11.4K 181
                                    

"Ayo, bu! Ellio tidak sabar jalan-jalan di pasar ibukota!" seru Ellio yang sudah berdiri rapi di depan rumah.

Malam sebelumnya, ibunya menyampaikan akan mengajaknya jalan-jalan ke pasar ibukota. Tentu saja Ellio sangat senang mendengarnya. Lelaki kecil itu juga penasaran apakah jajanan di ibukota akan lebih enak dari Easvest Village atau tidak. Namun yang agak disayangkan, pasti harganya lebih mahal.

"Iya, ibu kunci dulu rumahnya."

Usai mengunci pintu, Neva berjalan bersama Ellio menuju pangkalan kereta kuda terdekat. Setelah itu, mereka naik kereta kuda selama kurang lebih satu jam dan akhirnya tiba di pasar ibukota.

Ramainya pasar ibukota jauh berbeda dengan pasar kecil di Easvest Village. Di pasar ibukota, pasar tampak sesak dan padat, penuh dengan orang-orang yang lalu lalang dari berbagai penjuru.

Neva menggenggam tangan mungil Ellio agar keduanya tak terpisah, yang disambut dengan genggaman erat si kecil itu. Alasannya Ellio juga tak ingin terpisahkan dari ibunya. Mereka berjalan pelan di pinggir jalan dan melihat-lihat barang-barang yang dijajakan di berbagai kios.

"Ayo semua! Silakan dibeli kue dan gula-gulanya! Manis dan lezat pasti sesuai selera! Ayo! Ayo! Dibeli!"

"Sayang, ada kue dan gula-gula. Apakah kau ingin membeli?" tanya Neva pada si kecilnya itu.

"Emm, tidak apa-apakah Bu?" kata Ellio ragu.

Neva mengelus pucuk kepala si kecil itu. "Tidak apa-apa, Sayang! Apa sih yang tidak buat putra ibu tersayang ini!"

"Yeayy! Terima kasih, Ibu!"

Setelah membeli manisan untuk putranya, Neva mengajak Ellio ke berbagai butik dan kios baju. Tujuannya bukan untuk membeli baju, tapi melihat berbagai model baju yang dijual. Selain itu, Neva juga membeli kain untuk membuat baju sendiri, tentu untuknya dan Ellio. Kalau masalah menjual baju atau desainnya, Neva akan memikirkan itu nanti.

Perjalanan di pasar tentu diakhiri dengan membeli sejumlah makanan pokok serta sayur dan sedikit daging ayam. Itupun Neva sudah menghabiskan banyak uang. Lagipula, di ibukota lebih mahal daripada di pasar kota kecil sebelumnya.

Namun sesuatu terjadi ketika Neva selesai membeli rempah-rempah. Baru akan memasukkan koin kembalian ke dompetnya, tiba-tiba dompet itu ditarik keras seseorang. Dompetnya dicuri!

Tentu saja, Neva berlari mengejarnya. Sebelum itu, dia meminta Ellio tetap disana dan jangan kemana-mana.

Dengan teriakan keras Neva berlari sekencang yang dia bisa. "Pencuri! Pencuri!"

Sayang sekali sihirnya lemah, tampaknya si pencuri itu cukup pandai sihir. Terbukti dari larinya yang kencang melebihi orang biasa. Dia yang sihirnya lemah, mana mungkin bisa melawannya. Hanya lari putus asa yang bisa Neva lakukan untuk mengejarnya.

Beberapa orang sempat ingin membantunya, namun mereka juga kalah cepat dengan lari sang pencuri. Jadi banyak yang menyerah dan meminta maaf karena tak dapat membantu. Neva juga mengerti itu.

Meski di ibukota banyak yang sihirnya kuat, namun kebanyakan mereka tak peduli. Untuk apa mengurus urusan orang lain?

Neva hanya bisa memaklumi, lagipula apa yang bisa dia lakukan?

Apakah memarahi mereka akan menyelesaikan masalah? Tidak bukan?!

Namun, Neva tak menyerah. Dalam dompet itu ada uang yang dapat menghidupinya dan Ellio untuk beberapa bulan ke depan. Walau Neva masih menyimpan sebagain lagi di rumah, tetap saja dia tak rela hasil kerja kerasnya selama ini hilang begitu saja.

***

Cuit! Cuit!

Suara siulan terdengar. Tiba-tiba muncul sosok hitam seperti bayangan yang meski begitu masih tersembunyi. Agar tak terlihat jelas oleh siapapun, bahkan tuannya sendiri kecuali jika si 'Tuan' itu ingin dia menampakkan diri, sebut saja mereka Shadow guard.

"Nomor tujuh, bagaimana situasinya?" tanya yang disebut 'Tuan' itu.

"Mereka dalam perjalanan ke pasar, Tuan!" Shadow Guard  No. 7 melapor.

Tuan yang sudah pasti bisa kita tebak itu —tak lain adalah Algerion— mengangguk paham. Lalu memerintahkan penjaga bayangan itu kembali melaksanakan tugasnya. "Hmm, pergilah!"

Shadow Guard a.k.a penjaga bayangan ini merupakan salah satu dari beberapa bawahan Algerion yang tentunya setia dan tak akan pernah mengkhianatinya. Seperti namanya, tugas utama mereka bukanlah seperti ksatria maupun prajurit yang harus turut ke medan perang. Namun, tugas mereka adalah menjaga atau mengintai seseorang sesuai yang diinstruksikan oleh tuannya.

Dan kali ini, Algerion memerintahkan salah satu dari mereka, yaitu Shadow Guard No. 7 untuk memantau serta menjaga Neva dan putranya. Tanpa tanya, penjaga bayangan itu langsung menjalankan perintah tuannya.

Algerion juga baru memerintahkan ini sejak kedatangan mereka ke ibukota. Alasannya, di ibukota terlalu banyak bahaya tersembunyi. Dia takut jika tanpa sengaja ibu dan anak itu terlibat di dalamnya. Algerion tentu tak mau hal itu sampai terjadi.

"Jenderal, Anda mau kemana?" tanya Calvin, melihat jenderalnya yang bersiap keluar memakai jubah penyamarannya yang berwarna hitam. Tak lupa topeng hitamnya yang menutupi sebagian wajahnya.

"Menyelesaikan urusan."

Calvin hanya bisa berdiri bingung melihat kepergian Jenderalnya. Urusan apa yang dimaksud Jenderal?

Di sisi lain, Algerion telah tiba di pasar. Sudah beberapa jam terlewat karena sebelumnya dia menyelesaikan pekerjaannya dulu. Lalu, apakah kedua orang yang ingin dilihatnya itu sudah pulang?

Tetapi sebelumnya dia sudah menelepati bawahannya, katanya mereka masih berbelanja. Jadi, mereka pasti belum pulang kan?

Kalau kalian menanyakan kenapa No. 7 tidak langsung menghubungkan telepati pada sang Tuan saja sejak awal, itu karena alasan kesopanan saja. Berbeda jika objek dalam bahaya, bawahan dapat langsung menghubungkan telepatinya.

Misalnya, seperti saat ini.

"Lapor Tuan, mereka mengalami pencurian! Saat ini Sang ibu sedang mengejar pencuri, sedang sang anak disuruh diam di tempat." Telepati dari No. 7.

Sesaat Algerion merasa panik. Namun, sekejab kemudian dia telah menyesuaikan susasana hatinya. "Lindungi anak itu!"

Lalu lelaki itu menghilang, berteportasi menuju arah yang dilaporkan bawahannya.

****

Tbc.

Mother Of The Villain [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora