Part 11 | Forest Incident

102K 13.5K 522
                                    

Neva bersama Algerion kini sedang mencari sayur liar di hutan belakang rumahnya. Neva cukup kagum dengan kemampuan lelaki itu dalam bertahan hidup di alam liar. Terbukti dari caranya yang mengenali mana tanaman yang bisa dimakan dan tidak bsia dimakan alias beracun. Ditambah kemampuan berburunya yang patut diacungi jempol. Neva yang awalnya hanya berniat mencari sayur liar, kini mendapat tambahan hewan buruan, berupa hewan sejenis ayam dan kelinci. Semua tentu saja lelaki itu yang menangkapnya.

Di sisi lain, Algerion memandang wanita yang membungkuk mengambil beberapa tanaman itu dengan tatapan rumit. Dia tahu wanita itu begitu berbeda dari penyelidikannya dulu, tetapi dia tak menyangka wanita itu tampaknya berubah menjadi orang lain.

Selama hidup dengannya beberapa hari ini, Algerion bisa menyimpulkan seperti apa sifat wanita itu. Dapat dikatakan, Nevara ini merupakan wanita yang mandiri, tangguh, dan pekerja keras.

Bagi seseorang mungkin sosok Nevara saat ini adalah istri idaman. Tetapi baginya, itu masih dikatakan kurang.

Algerion sendiri dibesarkan dalam keluarga bangsawan. Tentu saja sosok istri yang ada dipikirannya harus lembut, sopan, dan bertata krama. Bukan seperti Nevara yang dapat dikatakan “galak” dan cukup “materialistis”.

Tetapi karena dia sudah mempunyai Ellio, sang pewarisnya. Dia mungkin tak akan menikah. Baginya, menikah itu merepotkan!

Tak tahu saja suatu hari nanti Algerion akan ditampar oleh perkataannya sendiri.

“Baiklah, sudah cukup, ayo kembali!”

Ketika mereka hendak kembali ke rumah tiba-tiba mendengar suara tapak kaki yang berlari cepat.

"Suara apa itu?" Neva bertanya cemas.

"Sepertinya suara hewan buas yang tengah berlari."

Neva memutar mata, dia juga mengerti jika itu suara hewan. Tetapi dia tak tahu hewan apa?

"Sebaiknya kita sembunyi dulu." usul Algerion.

Neva mengikuti Algerion bersembunyi di balik pohon. Diam-diam Neva menatap sosok lelaki tinggi itu. Wajahnya dapat dikatakan biasa, tidak terlalu tampan malah. Tetapi Neva akui kekuatannya cukup hebat sebagai prajurit. Neva tak tahu apakah lelaki ini benar-benar prajurit biasa atau bukan?

Tetapi yang membuatnya heran, mengapa lelaki ini tak kunjung kembali ke keluarganya? Apakah dia tak punya keluarga lagi?

Neva bukannya tak berani bertanya, namun karena privasi dia hanya tak enak saja.

"Kagum, hmm?"

Neva yang tiba-tiba mendengar suara di dekatnya kembali memfokuskan pikirannya, ternyata lelaki di depannya entah dari kapan telah balik menatapnya. Neva tertegun. Apalagi mendengar kata-katanya tadi.

Apa? Kagum? Huh.

"Siapa juga—hmmhmm," Belum menyelesaikan kalimatnya, lelaki itu sudah menutup mulutnya.

Benar, dia ceroboh!

Semua gara-gara si Rio bodoh ini!

Srek! Srek!

Langkah kaki semakin mendekat. Kemudian lengan Neva tiba-tiba ditarik oleh Algerion untuk kabur dengan cepat.

"Ke-kenapa kita malah lari?" Neva mengernyit heran. Bukankah lebih baik tetap bersembunyi?

"Apa kau mau dijadikan mangsa serigala itu?" sinis Algerion.

"HAH?! SERIGALA?!" beo Neva yang begitu terkejut. Dia tahu bahwa serigala pasti dapat mencium bau mereka. Walau bersembunyi tetap saja!

Gggrrrrhh! Ggrrrh!!

Benar saja, serigala itu mengejar mereka. Yap, walau hanya ada satu serigala. Tetapi serigala itu terlihat sangat besar.

Mother Of The Villain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang