Part 13 | Ellio's Thinking

89.5K 12.6K 391
                                    

Perjalanan ke pasar kali ini ditemani oleh Ellio dan Algerion. Neva sendiri berniat menjual desain batch duanya ini kepada pemilik butik sebelumnya. Mungkin dengan kenaikan harga karena Neva yakin dengan desainnya sendiri yang tentu akan laris manis di pasaran.

"Ellio tunggu disini bersama Master Rio, ya?"

"Baik, Bu!"

Meski tak mau, tapi Ellio tetap mengangguk karena tak ingin menyusahkan ibunya. Lelaki kecil itu menatap ibunya yang perlahan meninggalkannya. Dia sangat sedih. Seakan ibunya takkan kembali saja.

Algerion dapat melihat pikiran lelaki kecil itu melalui pandangannya. Putranya itu pasti tak ingin dipisahkan dari ibunya!

"Ibumu akan segera kembali."

Ellio mengguk lesu. Algerion kemudian mengajaknya mencari kedai teh untuk istirahat sembari menunggu Neva. Ellio pun mengikuti dengan langkah kecilnya.

Di sisi lain, Neva telah duduk di kantor Emilia Corbyn—si pemilik butik terkenal di daerah ini— yang ditemuinya sebelumnya.

"Nyonya Parrish, saya sangat senang Anda bisa kembali mengunjungi butik kami," ujar Emilia dengan senyum ramahnya.

"Apakah ada desain baru lagi yang telah Anda buat?" lanjutnya to the point.

Neva mengangguk. "Benar sekali, Nyonya Corbyn! Saya memang mempunyai beberapa desain gaun dan pakaian formal pria. Tetapi kemungkin harga yang saya tawarkan akan naik, karena Anda tahu sendiri bukan bagaimana hasil penjualan yang Anda dapatkan dari desain yang saya buat sebelumnya."

Untuk keyakinan ini, Neva juga sudah melakukan riset terutama di pasar daerah ini. Beberapa informasi dia tanyakan melalui pedagang yang sering berkeliling ke pasar lain terutama juga yang pernah ke pasar ibukota.

Informasi menunjukkan bahwa gaun yang dirancangnya memang terjual dengan baik. Karena itulah Neva memiliki keyakinan penuh atas peningkatan harga kali ini.

Emilia sedikit mengernyit mendengar kata tentang peningkatan harga tersebut. Dia bisa melihat wanita di depannya ini adalah orang yang memiliki visi bisnis yang sangat baik. Setelah dipikir-pikir tak masalah mengenai itu. Bagaimanapun desain Neva benar-benar patut mengalami peningkatan harga.

"Baiklah, saya setuju akan hal itu. Namun, kita masih perlu menegosiasikan harganya bukan, Nyonya Parrish?"

Neva mengangguk membenarkan. "Benar!"

"Jadi, kali ini berapa harga yang Anda inginkan untuk desain baru Anda ini?" Emilia langsung bertanya.

"Apakah Anda tidak melihat-lihat dulu desainnya?" Neva bertanya dengan sedikit kejutan. Alasannya karena Emilia tidak melihat-lihat dulu desainnya, namun langsung bertanya tentang harga jualnya.

Lagipula Neva juga tak keberatan Emilia melihat-lihat dulu, dia tak takut akan dijiplak jika tak jadi membeli desainnya. Alasannya cukup simpel, dia mempercayai karakter Emilia. Juga, dia memiliki keyakinan terhadap desainnya. Ada beberapa detail yang cukup rumit dipahami yang tak bisa dilakukan tanpa melihat desain.

Tanpa disangka Emilia tertawa kecil. "Tidak perlu, saya percaya dengan desain Anda."

Neva menghela nafas lega. "Baiklah, terima kasih kalau begitu."

Kemudian keduanya mendiskusikan harga yang tepat sesuai dengan riset keramaian penjualan yang ada di pasar saat ini.

**

Di kedai teh, tak ada percakapan yang terjadi antara Ellio dan Algerion. Keduanya sedari tadi terdiam dengan pikiran masing-masing. Ellio tampak pendiam, apalagi di keramaian, dimana tak ada orang yang dikenalnya. Si kecil itu sudah sangat merindukan ibunya.

Mother Of The Villain [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang