"Ecan." tegur Mark yang baru datang menjabat dangan dan mencium tangan Lee Taeyong yang notabennya adalah dosen dia di kampus
"Aposeh Mork?? Lu kaga tau gembeludin selingkuh ama tukang panci? Main belakang dia ama bang tiway!"
"Ecan..." sekarang giliran Johny yang menegur barudak well Bandung yang berganti wajah kusut karena tidak ada yang berada di pihaknya.
"Bocil kemana tiw? Kok ga keliatan daritadi."
"Di lantai atas, nidurin anak-anak."
"Yaelah baru jam berapa ini udah ditidurin aje." sarkas pemuda pontianak yang membuka-buka kulkas dapur.
"Cuk ya emang kalau bocah mah tidurnya jam segini, bedalagi kalau agak maleman yang ditidurin bukan bocahnya tapi bapaknya."
"Yutaa... tolong yang family friendly ada ecan sama mork." nasihat Johny sambil menuangkan botol minuman yang dibawa Yuta.
"Yaelah john john sekarang mereka udah waktunya reproduksi masih disamain aja sama 5 tahun lalu."
"Kaga tau aja lu Mark udah berapa kali make cewek."
"Astaghfirullah, ngga gitu lah bang." Dalih mark saat merasa difitnah.
"MasyaAllah Mark?!" balas Jungwoo, Winwin, Taeil, Doyoung bersamaan.
"Hahaha anjir keceplosan."
"Untung bukan kalimat login."
Suasana malam itu berlangsung hangat, mereka saling melepas rindu di lantai bawah, mencoba bernostalgia betapa bahagianya mereka 5 tahun lalu di tempat yang sama dengan keadaan yang sudah jauh berbeda. Mereka sesekali mereka ulang betapa indah sekaligus konyolnya waktu-waktu yang sudah mereka lalui.
Waktu ketika Winwin sering lembur bekerja di Alfamart sambil membawa putra sulung Lee Taeyong yang tidak terurus
Waktu ketika Yuta harus bolak-balik dari kampus ke rumah pak RT saat break matkul hanya untuk memperbaiki genteng bocor dan kran air yang mampet.
Waktu ketika Taeil membantu tugas SMA Eunbelle membuat puisi standar Sekolah Dasar.
Waktu ketika Jungwoo seringkali membuang pembalut sinbi yang tertinggal di kamar mandi kos saat pacarnya itu singgah di kos milik Taeyong.
Waktu ketika Jaehyun bertengkar dengan Taeyong karena Jaehyun merasa sahabatnya itu sedang mempermainkan adik tirinya.
Waktu ketika Johny sering mengelus dada karena Haechan dan Jimmy yang sering berebut makanan. Dan waktu ketika Johny khawatir dengan kesibukan Mark sebagai ketua OSIS sampai Mark lupa memperhatikan dirinya sendiri.
Dan waktu ketika Doyoung harus marah pada Taeyong karena selama ini menyimpan masalah besar sendirian tanpa membagikan pada dirinya.
Semua itu menjadi bahasan bagai selimut yang membalut hangat di tengah dingin udara Jakarta malam.
Kriet
"Ecan?"
"Lagi pada minum, jadi gue kesini."
"Minum apaan?"
"Biasa, mereka nggak berubah masih aja pake miras kalau kumpul-kumpul."
"Ck bisa-bisanya!" Eunbelle menyincing daster tidurnya untuk mwncoba keluar dari kamar memurkai para bujangan-bujangan bangka di lantai bawah.
"Jangan sekarang." Haechan menahan Eunbelle untuk pergi.
"Keburu makin-makin, gue nggak suka rumah gue dibuat mabuk-mabukan apalagi sekarang mata gue nambah 6."
Emosi eunbelle menjelaskan bahwa rumahnya bukan rumah seperti dulu yang bebas dari anak-anak kecualu Jimmy. Sekarang taeyong sudah memiliki 6 mata yang artinya dia harus bertobat dan tidak malah mengajak teman-temannya pesta miras di rumah.
DU LIEST GERADE
Script Swift
Aktuelle LiteraturKita memang terlihat bahagia, tapi... Hai naskah, aku sudah sampai rumah. Go Eunbelle From: Script Swift (2021) ????cover by: naa.graphic
2.19 He Tell Her
Beginne am Anfang
