2.15 Doesn't want to be him

543 49 108
                                        

🪶Alexandra Porat - Naked (James Arthur)🪶

🪶Alexandra Porat - Naked (James Arthur)🪶

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Katanya aku hamba yang kurang bersyukur

padahal bukan seperti itu maksutku

-Gae Erenbelle

Di bawah atap abu abu pencipta mendung, deru sepatu putih kusam yang sudah lama ia miliki acapkali mencium jalanan aspal yang sedikit basah bergerutu.

Kakinya tak bertambah besar, tak juga kunjung panjang, membuatnya selalu nyaman memakai sepatu meskipun dari 5 tahun lalu.

Dari halte, perempuan yang ditempa gerimis itu berjalan hingga sebuah gedung megah tempat suaminya bekerja, Songbigclass University, perguruan tinggi swasta terakreditasi A, tempat ia menjadi mahasiswa yang masuk terlambat di usianya.

Tangan kiri gadis itu menggenggam satu tangkai bunga mawar putih berbalut pita berwarna terang. Sebelumnya kawanan tangkai bunga yang lain ia berikan di atas tempat tidur keabadian, tempat seseorang yang penting tengah berbaring. Tak banyak berkata disana, ia hanya menangis tanpa mengatakan satu hal pun. Seperti apa yang selalu dia lakukan semasa Na Jaemin masih bersama dirinya, selalu menjadi tempat penyaksi ia menangis dari segala polusi sendu yang ia punya.

Alih-alih berjalan ke gedung SBU, ia lebih tertarik untuk merubah haluan menuju gedung yang juga megah di sebelahnya, SBSH, Sekolah strata SMA penyimpan kenangan indah dalam 2 tahun, sesingkat-singkatnya waktu bagi Go Eunbelle.

Eunbelle dengan tangan kanannya yang memegang erat temali tas canvasnya, sementara sebelah kiri masih setia menggengam setangkai mawar putih dengan pita rona terang.

Di depan mata tampak sebuah pagar kokoh yang tak berubah, karena sudah jam pulang gerbang itu ditutup dengan sebuah gembok besar menggantung disana.

Eunbelle mencoba menyentuh gembok dingin dengan sedikit air hujan yang menyelimuti warna emasnya. Gadis itu tersenyum,

Tentang gedung dan sepatu yang masih sama, Aku masih tinggal, mungkin selamanya dalam nostalgia.

14 September 2015

***

"kampret!" ucap mulut laki-laki yang tengah putus asa mematikan kontak motor beatnya, sementara gadis di belakang yang sedikit ingin muntah karena dibawa kemudi lebih dari kecepatan normal memegang pundak laki-laki yang barusan mengumpat sambil membuka kaca helmetnya yang sedikit kebesaran

"telat?"

"manjat pager aja yuk?"

"id card,"

"apa?"

"id card OSIS lo, belum dicetak?"

"udah, kan pelantikannya satu minggu lalu,"

Script SwiftWhere stories live. Discover now