Hyacinthus

505 110 5
                                    

Akhirnya setelah seminggu lebih berada di Korea, kini Na Ra sudah kembali ke Indonesia. Gadis itu menghabiskan weekend-nya dengan rebahan sebelum berangkat pilates pukul 08.00 WIB nanti.

Waktu masih menunjukkan pukul 06.00 WIB. Gadis itu sibuk membalikkan badan ke kanan dan ke kiri sembari menikmati tempat tidur yang sudah ia rindukan sejak seminggu yang lalu. Sebagus apapun kasur di Korea, tetap kasur di kamarnya-lah yang terbaik.

Ada banyak rencana di kepalanya. Setelah pilates, ia akan pergi makan nasi padang. Na Ra tak peduli setelah olahraga, justru ia menimbun lemak. Lagipula berat badannya susah naik sehingga apa pun yang masuk tak mempengaruhi tubuhnya. Malahan sekarang ia terlalu kurus.

Sudah lama ia merindukan masakan Indonesia. Ketika di Korea, Na Ra tak bisa makan sembarangan. Ia lebih banyak makan yang dimasakkan oleh pegawai sang bibi yang memang lebih terjamin dari bahan hingga alat-alat masak yang dipakai. Ketika bosan dengan masakan rumah, Na Ra memilih makan di wilayah Itaewon yang mana banyak penjual dari daerah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Bahkan ketika keluar kota, Na Ra memilih membawa kimchi dan abon yang dibelinya dari minimarket khusus produk Indonesia.

Na Ra lalu meraih gawainya. Ia membuka-buka media sosial yang tidak ia buka selama beberapa hari ini. Bukan tanpa alasan, saking sibuknya, membuat ia tak sempat memikirkan apa itu menghibur diri. Terkadang Na Ra memilih tidur daripada menghabiskan waktu bersantai dengan bermain sosial media. Namun sekarang, ia harus meluangkan waktu untuk melihat pasar yang ada di media sosial, terutama yang berhubungan di dunia kosmetik dan skincare.

Ia memonitor media sosial milik perusahaannya. Respon netizen cukup positif. Tim media sosialnya juga kompeten dengan sigap menanggapi respon konsumen. Na Ra tak boleh kecolongan lagi. Pengalaman tahun lalu, admin media sosial perusahaannya membuat masalah dengan membalas komentar tak sedap dengan komentar provokasi. Penjualan sempat terkendala, namun akhirnya kembali bangkit dengan berani mengakui kesalahan dan memperbaiki produk serta citranya.

Saat asyik menggulirkan layar gawainya, sebuah pesan muncul di layarnya. Dengan cepat ia membuka aplikasi pesannya.

Meli
'Na Ra! Kamu udah lihat berita belum?'

Na Ra mengerutkan dahinya dalam. Namun begitu, ia membalas cepat.

'Ada apa?'

Meli
'Buka aja. Di akun gosip. Lo kayaknya lagi ig-an 'kan tadi?'

Na Ra tak membalas dan langsung meluncur ke akun gosip di instagram. Ia jarang membuka akun gosip. Berandanya dipenuhi oleh produk skincare dan makanan.

Ketika membuka akun gosip tersebut, Na Ra seketika kaget dan langsung bangun dari rebahannya. Gadis itu seketika memperbesar foto yang diposting oleh akun gosip tersebut.

Na Ra membaca caption yang cukup membuatnya tercengang. Kemudian ia membaca kolom komentar yang dipenuhi dengan komentar pro dan kontra.

Na Ra berusaha tenang. Ia mengembuskan napasnya panjang dan perlahan. Mood paginya yang bagus tiba-tiba rusak gara-gara berita gosip yang membuatnya ingin berteriak saja.

Meli kembali mengirimi pesan.

'Kalian putus? Apa gimana? Kok bisa sih mereka bareng. Dia selingkuh apa gimana, Ra?'

Pertanyaan Meli bertubi-tubi itu membuat Na Ra pening. Ia hanya membalas tidak tahu karena memang ia tidak tahu.

Na Ra lalu membuka semua akun yang membahas gosip yang tengah naik itu. Ia juga membuka rekam jejak wanita tersebut dan cukup membuat Na Ra mengambil satu kesimpulan yang kemungkinan besar benar adanya.

Menghitung KarsaWhere stories live. Discover now