45. Insiden__

41K 3.7K 607
                                    

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!


Pliss jangan jadi siders, hargai author!!•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻🌻🌻

"ALETTA!!!" tariak Rigel.

Tubuh kekar itu menegang sepersekian detik sebelum membuka pintu mobil lalu berlari kearah dimana Aletta tergeletak lemah. Rigel bersimpuh disamping tubuh sang adik, lalu mengangkat kepala Aletta dengan tangan bergetar keatas pangkuannya. Menepuk pipi berisi itu dengan lembut hingga mata indah Aletta terbuka perlahan.

"A-abang" lirih Aletta terbata.

Rigel tertegun, tanpa sadar setetes cairan hangat meluruh dari pelupuk matanya. Ia mengusap pipi Aletta yang berlumuran darah.

"J-jangan tutup m-ata kamu" ucap Rigel tercekat, merasakan jantungnya melemah saat melihat kondisi sang adik yang cukup parah.

Aletta hanya tersenyum kecil, sesekali ringisan keluar dari bibirnya membuat Rigel panik.

"Mana yang sakit?" tanya Rigel khawatir.

Aletta menggeleng dan tersenyum sendu "a-bang?" panggil Aletta lagi. Tangannya terangkat menyentuh rahang Rigel membuat sang empu meruntuhkan pertahannya, dia menangis didepan sang adik.

"Iyya dek, mana yang sakit hmm? Bilang sama abang" ucap Rigel lembut, membelai pipi Aletta dengan sayang.

Kini dapat Rigel lihat kedua mata sayu itu berkaca-kaca. Sebulir air mata meluruh diujung mata Aletta membuat hati Rigel terasa tercubit.

"Sak-it hikkss, b-adan Aletta sakit ab-ang" bata Aletta dengan tangis yang pecah, mengadu pada Rigel yang tak henti mengelus pipinya.

Rigel mengangguk lalu mencium lama kening Aletta dengan penuh kasih sayang.

"Kamu bertahan yah, abang bakal bawa kamu ke rumah sakit. Jadi jangan tutup mata kamu" ucap Rigel bersiap mengangkat tubuh Aletta, namun mendapat gelengan dari gadis itu.

"Aku nggak m-au ke ru-mah saki-t abang. Takut abang nin-ggalin aku l-agi" ucap Aletta terbata, merasakan sakit yang luar biasa di tubuhnya.

"Nggak akan dek, abang janji nggak akan ninggalin kamu lagi" kata Rigel menggeleng mantap.

SKALETTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang