42. Sebuah mimpi?__

35.2K 3.4K 240
                                    

HOLLA VREEN

HAPPY READING

Jangan lupa follow :
IG @umilestariii_
Tik tok @coretanmimi_

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!


🌻🌻🌻

Bulu mata lentik itu bergerak kecil, perlahan kelopak mata yang terpejam terbuka hingga menampakkan iris coklat yang indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bulu mata lentik itu bergerak kecil, perlahan kelopak mata yang terpejam terbuka hingga menampakkan iris coklat yang indah.

"Non Aletta" suara lembut seorang wanita paruh terdengar lirih disertai usapan lembut di pipi sang gadis.

"Bi" lirih Aletta menatap Bi Mirna yang juga tengah menatapnya dengan khawatir. Gadis itu tampak linglung menatap sekitarnya.

"Aku di mana?" tanya Aletta.

"Non ada di rumah sakit" sahut Bi Mirna membuat Aletta terdiam. Dia mencoba mengingat apa yang terjadi padanya.

"Kok bisa?" tanya Aletta membuat bi Mirna terdiam.

"Tadi malam non—"

Ceklek

"Udah bangun dek?" tanya Gibran yang baru saja membuka pintu rung rawat, pria berjas putih itu langsung mendaratkan satu kecupan lama dikening Aletta.

"Gimana perasaan kamu?" tanya Gibran sembari mengelus rambut Aletta.

"Hmm lumayan baik"

"Kepala kamu masih sakit?" tanya Gibran lagi yang dibalas gelengan kecil oleh Aletta.

"Yasudah, kamu istirahat aja dulu, tubuh kamu masih lemah" ujar Gibran sembari mengusap kepala Aletta membuat sang empu menutup mata menikmati usapan lembut itu.

"Kak" panggil Aletta tanpa membuka matanya.

"Hmm"

"Tadi malam Letta mimpi buruk" ucap Aletta perlahan membuka mata lalu menatap Gibran yang terdiam.

"Mimpi buruk apa?" tanya Gubran penasaran, dia menatap lamat wajah Aletta yang masih tampak pucat.

"Aku mimpi Skala marah sama aku dan mengakhiri hubungan kita. Dia kelihatan marah banget sama aku dan nuduh aku sebagai pembunuh sahabat masa kecilnya" ucap Aletta membuat kedua orang yang berdiri disampingnya terdiam membisu.

SKALETTA [END]Where stories live. Discover now