Demons of the Skies

Prologue

Strangereal, 22 Desember 2031
10:00AM

-Lucas PoV-

Strangereal, dunia dimana kalian bisa terbang dengan pesawat kalian dengan bebas. Karena dua negara setuju untuk berdamai dan memperbolehkan penerbangan bebas tanpa persenjataan, meskipun harus punya izin resmi tentunya.

Dan sepertinya aku belum memperkenalkan diriku yah, baiklah kenalkan, namaku Lucas Arlan Shilage, usiaku 23 tahun dan belum punya pasangan, kalian bisa memanggilku Lucas atau Lucs, terserah kakian mau memanggilku bagaimana.

Aku berasal dari Negara Erusea alias Kingdom of Erusea karena ayah dan kakekku juga warga Negara Erusea, jadi tentu saja Erusea adalah tanah airku.

Pekerjaanku saat ini adalah seorang pilot lebih tepatnya sebagai pilot militer alias pilot pesawat tempur, aku memimpin sebuah squadron yang aku ciptakan sendiri dan dianggotai oleh sahabat2ku tentunya. Aku dan sahabat2ku merupakan penerbang handal yang biasa dijuluki sebagai Ace dan paling ditakuti ketiga selain Strider Squadron yang dipimpin oleh pilot yang dipanggil sebagai Trigger dan Sol Squadron yang dulu dipimpin oleh kakekku namun sekarang sudah tidak lagi karena yah, kakekku sudah tua. Meski begitu, kakekku merupakan orang yang paling aku hormati karena telah mengajariku untuk menjadi seorang Ace.

Sebenarnya masih banyak lagi squadron2 lain yang tidak kalah hebat dari kedua squadron yang kusebutkan tadi. Namun aku tidak akan menyebutkan satu persatu nama squadron yang ada karena itu akan memakan waktu lama.

Aku saat ini sedang dalam perjalanan untuk menemui kakekku Mihaly, karena beliau bilang ada yang ingin dibicarakan denganku. Lagipula kedua kakak perempuanku juga sedang bekerja jadi tidak ada yang menemani kakek dirumahnya.

Aku tadi bilang kalau aku punya squadron-ku sendirikan, nah nama dari squadron-ku itu adalah Chimera, lebih tepatnya Chimera Squadron gugus tugas penerbang tempur gabungan tipe taktis atau Tactical Combined Combat Aviator disingkat TCCA Generasi ke 121, yang beranggotakan aku sendiri Lucas Arlan 'Emperor' Shilage, Dion 'Hellbringer' Arcana, Renald 'Drago' Drake, dan Daniel 'Noblesse' Feron.

Aku sendiri menerbangkan pesawat peninggalan kakekku yang sudah kumodifikasi kembali yaitu SU-30SM, sedangkan untuk anggota squadronku menerbangkan SU-27 Flanker yang sudah mereka modifikasi sendiri sehingga kemampuannya tidak akan kalah dengan pesawat tempur generasi terbaru bahkan mungkin bisa melampaui dua UAV pada Lighthouse War dahulu.

Dan yah tidak terasa aku menceritakan hal-hal personal tentang diriku hingga tidak menyadari bahwa aku sudah sampai di rumah kakekku yang cukup sederhana, karena beliau sendiri yang meminta untuk tinggal disitu.

Aku keluar dari mobil yang aku kendarai dan memandang kearah teras rumah tersebut dan mendapati kakekku yang tengah duduk di kursi roda dan memandangi pemandangan yang cukup membuat rileks.

Aku kemudian menghampiri kakekku dengan senyuman bahagia, bersyukur bahwa orang yang paling aku hormati selain ayah dan ibuku masih hidup meskipun sudah termakan usia dan tidak bisa terbang seperti dulu lagi.

Mihaly : "Aku ingin... Dunia ini tetap dalam perdamaian selama aku masih bisa melihat... Kau pasti berpikir seperti itu juga kan Lucs"

Lucas : "Iya kakek... Aku juga berpikir seperti itu... Bagaimana kabar kakek?"

Mihaly : "Hmph... Aku baik Lucs, hanya tidak bisa lagi terbang bebas seperti saat muda dulu"

Lucas : "Itu karena usia kakek yang memang sudah tidak mumpuni lagi untuk terbang"

Mihaly : "Heheh... Yah kau ada benarnya..."

Lucas : "Lalu... Ada apa kakek memanggilku? Tidak mungkin hanya untuk mengobrol kan?"