chapter 8

160 21 2
                                    

Shizu ingin menangis rasanya, di pertemukan oleh salah satu orang yang membuatnya trauma.

Dia belum siap menghadapinya, apa yang harus dia lakukan

'siapapun, tolong aku'.

Bakugo berjalan menghampiri gadisnya, berjongkok tepat di depan shizu tanganya terulur untuk mengusap pipinya agar tenang

Tapi tindakannya justru membuat tubuh shizu semakin bergetar, bakugo tidak terpikir cara lain yang ada di fikiranya hanya satu




Cup

Kecupan di bibir








Plak









Matanya melotot seakan mau keluar, shizu menampar bakugo dengan keras lalu berlari menjauhi nya










Bakugo POV.

Tamparan yang kuat, aku  memegang pipiku yang terasa panas

"Dia takut padaku?"

"Sialan, harusnya aku tidak menciumnya, itu membuat dia semakin takut"

Aku melirik kearah pintu yang terbuka, dia berlari menghindar ku

Sepertinya iya, dia sangat takut,mungkin trauma?

Shizu, maafkan aku..

Bakugo POV end.


Shizu berlari tak tentu arah, beberapa kali menabrak seseorang

'nezu, mau pindah kelas'

'nezu tolong'

Dada nya sesak, kepalanya berputar
Memori saat SMP, kembali terputar



Flashback

Hai, aku Shizuoka Uzumaki kalian bisa memanggil ku dengan nama shizu

Perkenalan dari gadis berambut biru keputihan membuat semuanya terpana, termasuk pria yang di juluki raja bully

"Shizu menurutlah, jika kau tidak ingin seperti deku"

Shizu ditarik kearah bilik toilet yang rusak, didepan sana teman bakugo menjaga dan dia skrng disini bersama si raja bully, bakugo

"Kau mau apa? Jangan sentuh!" Shizu berontak, dia takut. Sangat takut

"Hey, tenanglah aku hanya memberi mu sedikit pelajaran".


Dengan paksaan, kini seragam shizu sudah terlepas dari tubuhnya

Naked

Shizu hanya diam, tatapan mata yang ketakutan, kosong, hampa dia mulai menangis, menggigit bibirnya kala si pria mulai menyentuh tubuhnya

'kami-sama, tolong'



Erangan dari kedua belah bibirnya mulai terdengar
Dia sempat menutup rapat mulutnya tapi tangannya kembali di tahan oleh bakugo

"Cu-cukup, jangan sentuh kumohon" shizu memohon agar tidak disentuh semakin dalam



Bakugo diam tidak mendengar rengekan shizu, dia malah meminta shizu untuk menjulurkan lidahnya diantara dua jarinya

Lalu bakugo melakukan hal yang sama .

Setelah itu bakugo memotret shizu untuk dia simpan fotonya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah itu bakugo memotret shizu untuk dia simpan fotonya.


Kejadian terus berulang, luka lama yang shizu dapat dari rumah kembali terbuka saat sekolah

Dia dijauhi oleh teman perempuan nya karena dia dekat dengan bakugo

Karena bakugo, dia enggan mengeluarkan suaranya

Suara erangan yang selalu keluar dari bibirnya, membuat dia merasa kotor, hina, dia benci pada diri sendiri dan bakugo

Tapi, Eri menyukai suara nya
Apa yang harus dia lakukan..

Flashback off.



Shizu kembali ke kelas mengambil tas nya, lalu keluar tapi seseorang menahan tangan nya

"Shizu mau kemana?" Suara kirishima

Shizu berbalik dengan tubuh yang bergetar, pakaiannya berantakan, jejak air mata yang mengalir di pipinya

Shizu terjatuh, dia menangis sambil meremas dadanya

Berulang kali dia memukul kepalanya

"He-hei shizu tenanglah"

"Panggil sensei cepat"

Shizu menggeleng keras, menjambak rambut nya dengan kuat hingga menimbulkan kepala nya yang berdarah karena tarikan paksa itu, kirishima yang berada di dekatnya berusaha menahan tangan nya









Disisi lain

Nezu gelisah dengan shizu, bagaimana pun juga dia yang paling tahu kondisi shizu sebenarnya

Beberapa kali nezu terlihat melamun, beberapa kali juga dia ditegur oleh guru lain

"Sebentar, ada telepon masuk" ucap aizawa

Kuharap, tidak terjadi apa"pada shizu.

Aizawa kembali dengan pandangan khawatir

"Gawat, sensei. Shizu sepertinya kumat"

"Hah?!"

Nezu dan aizawa berlari kearah kelas 1A dengan cepat

Brak

Saat sampai di depan kelas, mereka melihat shizu yang sedang di peluk bakugo terus memberontak


Sebenernya ada apa ini







Beberapa saat lalu..

Shizu semakin menangis kala bakugo masuk ke kelas, sebisa mungkin dia mencoba untuk berdiri tapi akhirnya gagal, dia semakin mundur saat bakugo mendekat

"Hei, apa yang kau lakukan hah?"

"Bakugo, kau apakan shizu sampai seperti ini"

Tidak ada jawaban dari bakugo, yang mereka dengar hanya

"Shizu, gomen"

"Maafkan aku"

"Tolong jangan benci aku, jangan takut padaku"

Shizu semakin panik, bakugo memeluknya, pelukan semakin mengerat, shizu semakin memberontak

"Lepas bakugo, kau membuat semakin ketakutan"



Brak

"Hoi ada apa ini"

Aizawa dan nezu sampai di kelas

'shizu..'

Nezu panik kala melihat shizu yang menggila, dengan cepat dia berlari kearah tas nya mencari tas kecil berisi obat dan suntik bius yang selalu dia suruh untuk dibawa shizu

Nezu mengambil suntik bius itu, dan menyuntikanya pada lengan shizu









Shizu melemah, matanya tertutup sempurna









Semuanya bernafas dengan lega

"Haa, pantas saja perasaan ku tidak enak, ternyata memang benar terjadi sesuatu pada nya".

"Jelaskan apa yang terjadi"

Semuanya menatap kearah bakugo yang masih memeluk shizu, dia mengusap pelan Surai lembut nya sesekali berucap maaf










__________
Disebelah deku yang agak jahat, disini bakugo hoho sorry ya
Jangan lupa vote sama komen. Arigato

the sameWhere stories live. Discover now