《25》

181 36 0
                                    

KEESOKAN HARINYA, 10.00 AM

Di saat keheningan menguasai, tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka dan itu membuat tujuh pasang mata yang semulanya terpejam seketika terbuka. Mereka tahu bahwa yang baru saja masuk adalah salah satu anggota ZEO. Sebelum rencana benar-benar dilaksanakan, mereka bertujuh saling melempar pandangan satu sama lain seraya mengangguk mantap dengan serempak.

Tak butuh waktu yang terlalu lama, seorang tentara yang diberi tugas untuk membawa dua orang dari ketujuh pemuda itu sudah sampai di depan sel yang ditempati oleh empat orang. Air mukanya datar, tak ada ekspresi sedikit pun.

Sembari ia membuka pintu sel, Jay dan Jungwon yang sudah siap beraksi lantas bangkit dari duduknya masing-masing.

Setelah terbuka, barulah pria berseragam tentara tersebut membuka suara. "Keluarlah," titahnya.

Menurut, keduanya lalu keluar dengan langkah tenang. Dan, tepat setelah Jungwon keluar, Jay diam-diam melirik gerak-gerik tentara tersebut yang kembali mengunci pintu sel dan menggantungnya di pinggang. Melihat itu, laki-laki tersebut kemudian menyeringai tipis.

"Goblok banget, ya Tuhan," cibirnya dalam hati.

Tak hanya Jay, Jungwon yang juga melihatnya lantas menahan tawa dan berusaha bersikap setenang mungkin agar tidak kelepasan. "Anjrit, rada-rada goblok juga nih orang satu."

Suasana penjara saat menjelang siang terasa cukup mencekam dan sunyi, namun orang-orang yang ada di dalamnya itu tidak terlalu memedulikan hal tersebut. Mereka tampak sibuk dengan aktivitas masing-masing dan Jay juga Jungwon tidak ingin ambil pusing soal itu.

Sesaat kemudian, sepasang mata bak kucing tersebut segera melirik ke arah Jay yang berada di samping kanannya. Ia seperti mengisyaratkan sesuatu pada orang di sebelahnya. Dan, entah bagaimana caranya, pemuda berahang tajam itu langsung mengangguk paham.

"Eh, Pak! Omong-omong, seragam Anda bagus juga. Beli di mana kalo boleh tau?" Dengan entengnya, ia mulai berbasa-basi dengan sang tentara yang ada di hadapannya.

"Saya tidak beli, ini diberi langsung oleh sang ketua," balas pria berseragam tentara itu dengan nada dingin.

Selagi Jay sedang berusaha mengajak tentara itu mengobrol agar perhatiannya teralihkan, dengan hati-hati Jungwon mengambil kunci yang tergantung di pinggang pria tersebut agar tidak ketahuan. Peluhnya bahkan sampai mengucur di kedua pelipis saking seriusnya.

"Please, please, please! Jangan sampe ketahuan."

Perlahan, namun pasti. Akhirnya, kunci itu berhasil diambil tanpa membuat orang di depannya curiga sedikit pun. Diam-diam Jungwon mengembuskan napas lega.

Setelahnya, dengan cepat pemimpin tim tersebut diam-diam melempar benda itu ke depan sel yang kini hanya ada Sunghoon dan Ni-ki di dalamnya.

Para penghuni dari kedua sel yang melihat sebuah kunci yang sudah tergeletak di lantai penjara perlahan mengukir senyum lebarnya masing-masing karena puas dengan aksi Jay dan Jungwon.

"Good job!" puji Jake tanpa suara sambil mengacungkan dua jempolnya kepada dua temannya itu.

Keduanya yang ternyata tengah menoleh ke belakang segera menyunggingkan senyum simpul seraya mengangkat jempol mereka masing-masing. Setelah itu, punggung mereka berdua pun tak lagi terlihat dan pintu pun tertutup.

Sementara yang masih ada di dalam, pemuda berkulit seputih salju itu segera mengambil kunci yang tergeletak di depan sel melalui celah besi yang cukup besar. Kemudian, ia pun memasukkan kunci tersebut ke lubang pintu sel dan akhirnya terbuka setelah diputar sedikit ke kanan.

[✓] THE ZOMBIE PLAGUE 2 : REVENGEWhere stories live. Discover now