《15》

243 39 8
                                    

PUKUL 20.14 PM

Malam ini terasa sedikit berbeda karena kesebelas orang itu tengah berkumpul di kamar tujuh laki-laki mantan anggota Hybe Camp yang cukup besar dan luas. Mereka membahas tentang monster tanpa mata yang sempat ingin melahap Sora tadi sore.

Atmosfer dalam kamar tersebut terasa sedikit lebih berat dari biasanya karena topik pembahasan mereka.

Dimulai dari Jasmie. "Dari tadi gue mikir gini. Buat apa mereka bikin eksperimen begituan? Mendingan kalo bermanfaat buat lenyapin wabah zombie atau mulihin negara, misalnya. Lah, kalo nyiptain monster kayak gitu, ya sama aja ngancurin negeri sendiri. Ya, kan?"

Mendengar ucapan Jasmie, yang lainnya berpikir sejenak. "Oh, iya! Bener juga kata lo, Jam. Gue juga gak habis pikir sama tuh organisasi. Kalo kayak gini, sama aja ngerusak tempat tinggal sendiri. Emang bajingan tuh ZEO!" Saking geramnya, Jake hampir saja menabok lengan Hyejin yang ada di sebelahnya jika saja tidak segera menahan tangannya sendiri.

Tidak tahu saja kalau ada sepasang mata yang tengah meliriknya dengan sorot mata tajam.

"Hyejin noona, gue pengen tau sesuatu, deh. Lo 'kan pernah ditahan di markas ZEO lumayan lama. Nah! Apakah tempat itu nyimpen rahasia yang semua orang sama sekali gak tau, tetapi lo tau? Soalnya, gue ngerasa ZEO masih nyimpen banyak rahasia yang hanya diketahui oleh mereka yang bekerja di sana," tutur Ni-ki penasaran.

Karena yang lainnya juga mempertanyakan hal yang serupa, sepuluh pasang mata itu kini memandang Hyejin dengan tatapan penasaran. Tentu saja mereka ingin tahu tentang apakah ada yang masih disembunyikan oleh ZEO selama ini, siapa tahu informasi yang diberikan itu berguna nanti.

Tampak gadis bersurai hitam pendek itu sedang berpikir, berusaha mengingat rahasia apa saja yang ia ketahui tentang organisasi tersebut. Mereka harus mengetahuinya agar dapat disampaikan kepada Seungcheol secepatnya, serta bisa mengambil langkah pertama yang tepat untuk rencana balas dendam mereka nanti.

"Kebetulan, di situ ada kakak sepupu gue yang bekerja sebagai asistennya Tuan Lodric─walaupun gue sebenernya enggan memanggilnya 'Tuan'. Jadi, gue tau kalo si tua bangka itu sebenernya gak tulus ngebantu orang yang namanya Namjoon dan para petinggi buat ngebangun tempat pelatihan Hybe saat itu. Tindakannya itu hanya bagian skenario dari rencana busuknya aja."

Seketika, Heeseung dan kawan-kawan terbelalak tak percaya tatkala mendengar penuturan Hyejin barusan.

"Terus ... tunggu! Sebelumnya, adakah dari kalian yang termasuk manusia imun selain gue?" Lantas, Sunghoon dan Sunoo mengangkat tangan dengan serempak. Setelah itu, Hyejin pun melanjutkan ucapannya. "Kalian berdua beruntung gak ditangkap sama mereka karena manusia-manusia imun di situ disedot habis darahnya bukan untuk dijadikan bahan buat vaksin."

Jungwon yang tengah duduk bersila sambil menaruh dagunya di pagar kasur dengan kedua tangan sebagai alasnya pun bertanya, "lantas, untuk apaan?" Tanyanya dengan nada was-was.

Raut wajah gadis bermarga Seo itu menyuram, lalu menghela napas panjang sebelum berkata, "untuk nyiptain monster Eyeless dan berbagai macam monster lainnya."

"WHAT THE─"

Kaget? Tentu saja. Kesal? Sudah pasti. Mereka bersepuluh tidak akan percaya dengan semua ucapan Hyejin jika saja perempuan itu bukan salah satu manusia imun yang pernah ditangkap oleh ZEO. Ini terlalu mengejutkan dan sangat di luar nalar bagi mereka.

Sampai-sampai Jake menyugar rambut cokelat gelap alaminya dengan perasaan marah karena kebenaran-kebenaran yang diungkapkan oleh Hyejin tentang ZEO barusan.

"That organization has gone completely insane!" Api amarah itu membara di kedua matanya, berucap dengan penuh penekanan di setiap kata yang ia lontarkan.

[✓] THE ZOMBIE PLAGUE 2 : REVENGEWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu