《21》

213 35 0
                                    

"Sebentar! Ini aku tidak salah dengar 'kan, Hyung?"

Tak terasa bulan Januari telah berlalu, namun awal bulan Februari ini Jungwon dikejutkan oleh sang komandan PLEDIS yang telah berada di depan dorm tadi pagi dan memberitahukan bahwa dirinya dipanggil oleh sang ketua PLEDIS.

Kini, laki-laki yang sebentar lagi akan menginjak umur sembilan belas tahun itu dibuat kaget oleh penuturan Seungcheol.

Sang ketua pun menggeleng. "Ini misi pertama kalian di PLEDIS. Aku memberi misi itu karena aku ingin menguji kerja sama kalian. Lagi pula, kalian tidak melakukan apa-apa selama di dorm, kan?" Tuturnya dengan raut wajah serius.

Sebenarnya Jungwon agak keberatan dengan pemberian misi itu, namun ia tetap mengangguk. "Benar, Hyung," timpalnya, lalu perlahan kepalanya tertunduk.

Senyum tipis pun terpatri di wajah Seungcheol. "Tenang saja, kalian pasti bisa melakukannya. Kupercayakan misi itu kepadamu dan teman-temanmu."

Si pemilik lesung pipi itu sedikit mengangkat kepalanya. "Bagaimana jika kami gagal? Apakah kau akan marah, Hyung?"

Bukan apa, ia takut kalau ada tentara ZEO yang menghambat misi mereka dan malah mengacaukan semuanya. Walaupun kedengarannya mustahil, namun tidak ada jaminan kalu mereka bisa menyelesaikan misi tanpa ada gangguan atau hambatan.

Pria dewasa itu menghela napas pelan, kemudian mengukir senyum teduh di bibirnya. "Gagal dan berhasil itu sudah biasa dalam kehidupan manusia. Yang terpenting adalah berani mencoba. Jika berhasil, teruslah berkembang dan jangan berhenti untuk belajar lebih banyak hal. Jika gagal, belajarlah dari kesalahan dan coba lagi."

"Dan, aku tidak akan marah jika seandainya kalian gagal."

Kini, Jungwon sedang berperang dengan pikirannya sendiri. Tangannya pun meremat celana hitam yang dipakainya, mengulum bibir dengan perasaan takut akan banyak hal. Sebagai pemimpin, tentu ia harus menjaga teman-temannya agar aman dari segala bahaya. Namun, ia juga takut mengecewakan dirinya sendiri karena tidak becus menjadi pemimpin.

"Kenapa kau sangat memercayai kami, Hyung?" Tanya laki-laki Yang itu dengan nada agak ragu.

Seungcheol hanya tersenyum penuh makna saat mendengar pertanyaan Jungwon. "Karena kalian hebat. Makanya, aku memercayai kalian." Jawaban yang sangat sederhana, bukan? Namun, ada makna yang lebih dalam daripada yang Jungwon pikirkan.

"Jadi, bagaimana?"

Lantas, laki-laki Yang itu mendongak. "Hah?"

"Keputusanmu, Yang Jungwon."

Pemuda bermata kucing tersebut kembali menimbang-nimbang.

"Aku...."

◈•⇠⍟☆⍟⇢•◈

"Lalu, lo jawab apa?"

Di ruang tengah, kini Heeseung dan Jungwon tengah membicarakan sesuatu yang bisa dibilang cukup serius. Selama menjelaskan, si pemilik mata kucing itu terus memasang mimik cemas. Ketakutan menguasainya tanpa permisi dan sang teman tertua menyadari hal itu.

Jungwon pun menghela napas berat. "Gue terima misinya. Namun, yang gue cemasin adalah kalian. Gue gak bisa maksain kehendak gue dengan kehendak kalian karena masing-masing pasti punya pendapat yang berbeda-beda. Saat ini, gue pikir keputusan bersama jauh lebih penting daripada keputusan gue sendiri sebagai pemimpin."

Si pemilik mata rusa itu terdiam, berusaha mencerna semua perkataan Jungwon tadi sampai yang sekarang. Setelah paham, ia pun langsung berpikir keras. Heeseung sudah menerka bahwa Jungwon akan bertanya kepadanya tentang keputusan yang akan ia ambil.

[✓] THE ZOMBIE PLAGUE 2 : REVENGEWhere stories live. Discover now