resepsi bang jehan

2.9K 292 30
                                    

Hari ini adalah hari paling membahagiakan untuk keluarga ayah Cakra, kenapa? Karna anak sulung nya akan menempuh hidup baru dan menjadi kepala keluarga untuk keluarga kecilnya kelak.

"Abangggg!" Mahen memeluk Abang nya dengan erat, seberapa kesalnya mahen kepada abangnya yang memang agak jail melihat dia akan meninggalkan dirinya mahen sedih. Nanti siapa yang akan menemaninya menonton? Memberinya uang jajan? Mengajak nya jalan jalan? Dan org yang akan memberikan nasehat untuknya jika dia sedang kebingungan?

"Suttt udah dong dek, jangan nangis Abang kan cuman nikah. Nanti adek masih bisa ke rumah Abang buat main." Jehan menenangkan adiknya yang menangis di pelukan hangat nya, bagi Jehan melihat mahen tumbuh dewasa sampai seperti sekarang rasanya bahagia dia berdoa semoga adiknya menemukan kebahagiaan seperti dia bahagia bersamanya.

"Hiks Abang janji yah nanti sering main ke rumah hiks nanti mahen kangen Abang." Mahen melepaskan pelukan nya dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya.

"Iya adek ku sayang, nanti Abang bakal sering main ko."

Bunda ayu dengan ayah cakra tersenyum melihat kedua anaknya
"Ga kerasa yah, padahal rasanya baru kemarin ayah gendong Jehan yang lagi nangis karna iri sama mahen, sekarang udah mau nikah aja." Ayah Cakra mendekati anak sulung nya dan tersenyum haru.

"Hahaha ayah bisa aja." Jehan memeluk ayahnya, dia berharap semoga dia bisa menjadi seperti ayahnya. Laki laki bertanggung jawab atas keluarga nya dan bisa mendidik anaknya dengan sangat baik. Jehan meneteskan air matanya, mulai sekarang tidak ada lagi Jehan yang bermain main dia sudah harus berguna untuk keluarga nya.

"Bunda bangga sama bang jehan, bang jehan kalo udah nikah harus sayang keluarga yah. Jangan sesekali kamu sakitin tino apalagi sampe mulangin dia ke keluarganya" Bunda ayu mengelus surai anaknya dengan sayang.

"Iya bunda Jehan janji." 

Setelah resepsi pernikahan, Jehan dan Tino Sekarang sudah resmi menikah baik dimana hukum maupun di mata agama.

(Author sengaja skip pas akadnya, soalnya author ga mau pake agama apapun di cerita author okey supaya ga ada pihak yang kesinggung 🙏)

"Aduhhh tino selamat yah sayangg, semoga kamu sama Jehan jadi keluarga yang harmonis."

"Aminn."

Acara salam salaman pun berlangsung begitu lama, di tambah anak anak coli yang sengaja ayah Cakra undang supaya bisa memeriahkan pernikahan anak nya.

"Jangan sedih ay, bahagia dong." Jendral merangkul pingang sang kekasih yang terlihat murung sambil menatap Kaka nya yang sedang bersalaman ria dengan teman temannya.

"Aku takut...takut kalo Abang udah punya keluarga waktu dia buat aku udah ga ada Jen." Keluh mahen sambil menyandarkan kepalanya kepada jendral.

Jendral tersenyum mendengar keluhan sang kekasih, jendral memang anak tunggal tapi dia paham apa yang di rasakan mahen karena baginya Jehan juga sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri apalagi kebaikan keluarga kekasihnya yang melimpah untuknya.

"Suttt percaya sama aku, bang jehan ga akan lupain kamu ko cuman sekarang tanggung jawab dia bertambah aja."

"Hum mahen juga g sabar liat anaknya bang jehan nanti." Akhirnya mahen kembali ceria mengingat dia akan menjadi paman untuk anak kakanya.

"Pasti lucu ko sama kaya paman nya." Goda Jendral.

"Ih apaan sih gombal." Walau gitu tapi tetap saja pipi mahen merona mendengar gombalan jendral.

berandal kesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang