rumah

6K 521 36
                                    

Kalian pasti pernah mendengar soal orang yang punya rumah rusak atau lebih tepatnya broken home kan? kadang anak broken home itu bakal ngejadiin orang yang bisa memperlakukan dia selayaknya dengan berharga sama kaya jendral ke mahen.

Jendral anak broken home itu yang ngebuat dia nyari kasih sayang dan kesenangan dengan kehidupan dia yang dia jalani sebelum dia ketemu sama mahen, orang yang berhasil menarik seorang jendral dari kesepian.

Kala itu.....

"Argh anjg." Jendral terduduk di halte bus dengan keadaan yang berantakan, rambut yang acak acakan, baju yang tak karuan, muka yang babak belur.

Dia baru saja tawuran dengan sekolah lain dan terluka walau tak parah saat itu Jendral masih jadi pemula dalam bertarung jadi ini menyakitkan baginya.

Jendral membasuh mukanya dengan Aqua yang dia beli di depan, lalu mengelap mukanya dengan baju seragam yang dia kenakan.

"Kalo pake itu nanti darahnya ga bisa ilang dari baju."

Tiba tiba suara halus membuat Jendral mengalihkan perhatian dari baju ke arah seseorang yang menyodorkan sebuah tisu padanya.

Orang itu tersenyum....sangat manis dan lembut, mata bulan, kulit putih, pipi berisi yang membuat nya semakin manis.

"Eum ga mau ambil yah." Orang itu adalah mahen, dia menarik kembali tisu yang akan dia serahkan kepada Jendral namun di tahan oleh jendral.

"Ga, sini gua butuh." Jendral langsung menarik tisu itu dan membersihkan mukanya.

Mahen terdiam melihat itu, dia tersenyum tipis dan duduk di dekat jendral. Mahen tersenyum tipis lalu "gue mahen."

"Huh?" Jendral menatap anak itu dengan pandangan bertanya.

"Salam kenal gue mahen."

"Ouh jendral." Balas nya singkat.

"Jendral dari anak kelas 10 yang terlibat sebuah tawuran antar sekolah yah." Mahen terkekeh melihat wajah Jendral yang mengeras.

"Haha santai aja, gue sama lu itu sesekolah jadi tau dan kebetulan gue ketos lo."

"Ouh."

"Kenapa?"

"Apanya?"

"Kenapa mau tawuran?"

"Harus banget gua jawab?"

"Engga si cuman kalo misalkan ada masalah bukannya lebih baik cerita dari pada mendem sendiri?" Mahen menatap jendral dengan tatapan sendu.

Jendral tertegun melihat tatap yang mahen berikan padanya ntah itu membuat hatinya sedikit tergerak "ortu tengkar." Ucap Jendral.

Ahhh sekarang mahen paham, jendral ada masalah dengan keluarga nya "pasti cape denger mereka berantem yah? Tapi tau ga si dengan kamu kaya gini itu salah, butuh pelampiasan yah? Gimana kalo pelampiasan lu sekarang adalah cerita ke gue?"

"Peduli banget lo keknya sama urusan orang lain." Jendral menatap datar kepada mahen.

Mahen terkekeh pelan.

"Hehe maaf deh kalo misal lu ga mau mah gapapa gue ga mak-"

Brukhh

Mahen diam, waktu seakan berhenti berputar sekarang, nafas nya tiba tiba berhenti saat jendral menaruh kepala miliknya di pundak mahen. Mahen lag sebentar sebelum menepuk nepuk pundak milik Jendral.

"Nangis aja, gapapa kamu udah berusaha jadi kuat." Ucapan mahen berhasil membuat seorang jendral menangis di pundak seseorang yang baru saja ia kenal beberapa menit lalu.

Beberapa saat kemudian jendral berhenti menangis, tapi dia masih enggan memperlihatkan muka nya yang sembab kepada mahen.

"Lega?"

"Hm makasih."

"Sama sama kalo lu butuh tempat buat gini, cari gue lu bisa tumpahin semuanya ke gue." Mahen tersenyum kembali saat Merasakan Jendral mengangguk pelan.

"Gua anterin pulang." Jendral mengangkat wajahnya dan menatap mahen.

"Ga usah." Mahen menolak nya dengan halus.

"Ga ada nolak nolak, sebentar." Jendral langsung membereskan barang barang nya beruba arit dan piso, melihat arit mahen tiba tiba menegang yah walau dia sudah tau Jendral suka tawuran tapi dia ga nyangka Jendral bawa benda kaya gitu.

"Tenang gua ga bakal lukain Lo." Jendral seolah bisa membaca pikiran mahen.

Mereka akhirnya pulang dengan mahen yang di bonceng oleh jendral dengan motornya.

Setelah pertemuan itu, seperti apa yang mahen katakan dia menjadi tempat curhat seorang jendral bahkan sesekali Jendral akan menangis kembali sambil memeluk mahen hingga akhirnya perasaan suka tumbuh di dada keduanya.

Untung ga prenjon kaya yang baca, mereka jadian dan setelah jadian Jendral harus berusaha mendapatkan restu dari sang ayah mertua.

Tbc

Penasaran gimana usaha Jendral? Besok author up deh hehe sekarang udah malem bobo dulu yahhh, besok saur jangan lupa saur bagi yang melaksanakan dan yang engga juga jangan gadang soalnya sekolah, DADA SEMUA MAAF KALO ADA TYPO YAHHH

berandal kesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang