khilaf

6.5K 403 2
                                    

Kalo kalian ngira cuman jendral yang jadi sosok pangeran sekolahan kalian salah karna mahen pun sama saja, secara dia ketua OSIS anak ganteng, pinter, baik, ramah pula siapa si yang ga tertarik sama anak Modelan kek dia ya kan.

Banyak yang suka sama mahen bahkan walau mereka tau mahen udah jadian sama Jendral masih aja tetep di Pepet katanya "cuman pacaran engga nikah, jadi masih bisa nikung." Padahal mah ga tau aja pelet seorang jendral itu manjur banget.

Tapi ya yang namanya juga suka otomatis ga mikirin hal gituan contohnya kaya sekarang, mahen lagi berada di lapangan dan orang di depannya ini baru saja mengucapkan kata cinta nya kepada mahen.

"Kak aku suka kaka, mau ga Kaka jadi pacar aku?!!" Ucap sang anak laki kali tersebut.

"Ehh, maaf tapi aku udah punya pacar." Tolak mahen dengan halus.

"Aku tau tapi ka aku janji bakal bahagia in Kaka." Paksa anak tersebut sambil menggenggam tangan mahen.

Mahen sedikit risih dan mencoba melepaskan tangan nya dari genggaman anak tersebut namun sulit karna terlalu kuat.

"Maaf tapi aku ga bisa."

"Aku janji ka, aku bahkan bisa kasih lebih dari apa yang Jendral kasih ke Kaka, bahkan aku bisa gantiin posisi dia buat Kaka." Paksa anak itu.

PLAKKK

tangan anak tersebut di pukul oleh seseorang yah kalian tahu ini siapa, dia Jendral.

"Pacar gua bilang dia ga mau, ga usah maksa." Ucap nya dingin.

"Jendral..." Mahen menatap Jendral dengan takut, dia takut Jendral marah padanya.

"Ga perlu takut aku ga akan ngapa ngapain, yuk masuk." Jendral menggenggam tangan mahen dan membawa nya namun

SREKKK

"KA AKU MOHON KASIH AKU KESEMPATAN!" tangan mahen di tahan oleh anak tadi dan di cengkram kuat saat dia akan pergi dengan Jendral.

Jendral berbalik dia menatap tangan mahen yang mencoba melepaskan genggaman tangan sang anak tadi "lepas."

"Lo ga usah ikut campur." Ucap anak itu sambil terus menerus menarik tangan mahen.

"Gua.bilang.lepas.goblok."

BRUGHHH

BUGHH

BUGHHH

"JENDRAL!!" mahen panik semua orang di sana panik seketika saat melihat Jendral memukuli anak itu dengan brutal.

"Jendral Jendral udah!! Jendral!!" Mahen mencoba menahan badan Jendral di bantu oleh anak anak lain yang tadi hanya diam.

"LO GUA DIEMIN DARI TADI NGELUNJAK ANJG LO GA DENGER MAHEN BILANG DIA GA MAU?!" teriak Jendral sambil berusaha melepaskan badannya dari anak anak lain.

"JENDRAL STOP!!" teriak mahen.

Seketika Jendral terdiam, dia menatap mahen dengan sendu "maaf... khilaf." Ucap nya rilih, tubuh Jendral sudah mulai rileks dia mulai tenang.

Mahen tersenyum tipis lalu mengelus kedua pipi Jendral "udah yah, aku gapapa, ayo masuk." Ucap mahen halus sambil menarik Jendral pergi dari sana meninggalkan anak yang bonyok dan kerumunan tadi.



Sekarang mahen dan Jendral sedang berada di lab ipa yang kebetulan tidak terpakai dan sedang kosong.

"Maaf ay ga bermaksud gitu, aku kesel dia maksa maksa kamu, aku ga terima." Ucap Jendral sambil menyembunyikan wajah nya di leher mahen.

Mahen tersenyum tipis dia mengelus-elus rambut mahen dengan halus dan lembut "gapapa aku ngerti ko, maaf yah buat kamu kesel."

"Noo itu bukan salah kamu, emang dia nya aja yang ngelunjak."

Mahen terkekeh mendengar jawaban Jendral, dia menangkup kedua pipi Jendral dan menatap mata nya, Jendral memajukan bibir nya sedikit sambil menatap mahen sendu "minta maaf aku dah janji ga kelahi lagi depan kamu tapi tadi kelahi."

"Kkkk~ gemes banget, iya sayang gapapa udah yah ga usah cemberut gitu aku nya jadi gemes."

"Ihhh seriusss loh ay."

"Loh aku juga serius ko, aku maafin."

Jendral langsung tersenyum dan memeluk erat tubuh mahen, dia mengecup pipi mahen berkali kali "sayang mahen nya Jendral banyak banyak."

"Hahahaha sayang Jendral nya mahen juga banyak banyak." Jawab mahen sambil tertawa kecil.

Dan mereka terlalu asik uwu uwuan sampai lupa akan pelajaran dan berakhir bolos berdua dan melanjutkan cuddle di lab ipa.

Tbc

Segini dulu yahh maaf ga bisa panjang panjang.

And maaf kalo ada typo

berandal kesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang