mahen day 2

3.3K 308 25
                                    

Setelah mereka masuk ke mobil Jendral menyalakan mobil nya menjalan nya dengan santai, dia sesekali mengecup punggung tangan mahen.

Sedangkan mahen? Dia mah ya udah si gitu gitu aja liatin jalan dan lain lain yang dia liat sampai saat dimana mereka ngelewatin lampu merah banyak banget anak anak geng motor yang seakan akan nunggu mereka dari berlawanan arah.

Mahen auto panik soalnya mahen rasa dia ga kenal sama mereka, beda sama mahen yang panik Jendral malah santai santai aja.

"Jen itu di depan, banyak banget...siapa?" Tanya mahen dengan takut ke arah Jendral. Sebenarnya mahen bisa gelut cuman kalo banyakan ... Cari mati itu namanya.

"Hum yang mana sayang?" Tanya Jendral seakan akan ga ngeliat anak anak geng motor di depan sana.

"Itu Jendral di sana." Tunjuk mahen.

"Biarin aja." Setelah lampu merah berganti jadi hijau Jendral kembali menjalankan mobil nya dengan santai dia melewati jalanan.

Saat mobil Jendral dan mahen melewati mereka, anak anak tersebut menatap nya dengan tak santai. Mahen ga kenal soalnya mereka rapih berjas dan memakai helm. Mereka mulai naik dan menyalakan motor nya masing masing, mengikuti Jendral dari belakang dengan santai.

"Jen itu ngikutin." Mahen bener bener takut, takut mereka ngapa ngapain jendral dan lagi kenapa dia baru sadar kalo jalanan nya sepi banget ga kaya biasanya?

"Tenang sayang, tenang aja okey." Jendral menenangkan mahen yang ketakutan sehingga mengeratkan tangan nya.

"Tap-"

"Sutttt udah percaya sama aku." Ucap Jendral.

Jendral kembali berkendara dengan santai sampai di tempat yang ramai, banyak motor yang berhenti di pinggir jalan sambil dan pemilik nya berdiri di samping jalan dengan membawa bendera.

Mahen aneh ko yang di belakang engga ngejar atau pun pukul pukul kaya orang tawuran si dan di depan juga...malah keliatan nya santai banget.

DORRR!

Tiba tiba suara tembakan terdengar dari arah belakang, anak anak geng tadi mulai ngeluarin petasan? Ntah lah mahen tak bisa melihat nya dengan jelas.

"HAPPY BIRTHDAY MAHENDRA ARASYA!"

DORR

DORR

DORRR

"HAPPY BIRTHDAY MAHENDRA!!"

"HBD MAHEN!"

"HAPPY BIRTHDAY MAHEN!"

"SELAMAT ULTAH MAHEN!"

"MAHENDRA ARASYA SELAMAT ULANG TAHUN!"

Terdengar suara ricuh dari petasan dan teriakan anak anak tadi meneriaki nama mahen serta banyak sekali bendera yang mereka bawa dan kibarkan di udara bertuliskan 'happy birthday Mahendra!'

Dan anak anak tadi yang berada di pinggir jalan mulai menaiki motor nya dan menyusul mobil serta geng tadi mereka mengibar ngibarkan bendera yang sama serta beberapa dari mereka berdiri di atas motor yang berjalan dengan membawa bendera yang lebih besar.

"HAPPY BIRTHDAY TO YOU, HAPPY BIRTHDAY MAHEN!" teriak seseorang dari atas motor di tengah dengan suara speaker dan tidak hanya satu tapi banyak.

Mahen tidak bisa berkata kata dia kehabisan kata katanya. Mahen melirik Jendral yang sedang tersenyum miring.

"Jen..." Panggil nya pelan.

Jendral menatap ke arah mahen lalu mengambil sesuatu dari bawah kaki nya, itu bendera geng coli yang berwarna hitam dengan corak tengkorak, rokok, minuman, dan banyak lagi.

berandal kesayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang