Back Story #2

15 0 0
                                    

Sambil menunggu musisi selanjutnya, aku memesan makanan dan tersadar bahwa dompetku tertinggal di mobil. Aku keluar dari ruangan tersebut dan berjalan menuju mobilku. Setelah berhasil mengambil dompet, aku ingin bergegas kembali ke ruangan tersebut karena hujan tiba-tiba turun tanpa memberi tanda apapun. Namun seketika aku bingung, bajuku tidak basah, hanya ada sedikit percikan air di sekitar lenganku karena baju yang aku gunakan tidak menutupi sampai lengan.

"Hujannya deres. Pakai payung ini aja dulu." Ucapnya sambil mengarahkan kepalanya pada payung yang ternyata sudah ada di atasku. Melindungiku dari air hujan yang mengguyur seketika.

Jujur! Kaget! Malu! Dia drummer yang tadi. Ya Tuhan, ini apa? Kenapa ceritanya seperti di film-film?

"Oh, iya. Makasih ya." Ucapku gemetar sambil mulai berjalan ke arah ruangan tadi.

Aku berhenti di depan pintu untuk menunggunya dan berniat mengembalikan payung itu kepadanya.

"Ini payungnya. Aku gantung di sini dulu ya biar tiris. Sekali lagi, makasih yaa." Ucapku kembali dengan suara yang masih gemetar.

Aku ingin segera masuk ke dalam ruangan untuk menghindari kecanggungan yang akan timbul jika kami berdua tetap berdiri di depan sini terlalu lama. Namun niatanku terpatahkan dengan suaranya.

"Gue Gary." Ia memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya ke depanku. Berharap aku menyambutnya dan bersalaman dengannya.

"Oh... emm... aku Gaby." Ucapku pelan sambil menjabat tangannya selagi menahan senyum saat menyadari bahwa nama kami mirip.

"Serius namanya itu?" Ia memastikan kembali bahwa nama kami memang mirip.

"Iya. Nama aku Gabriela, tapi panggilannya Gaby." Jelasku.

"Okay, Gaby." Jawabnya singkat.

Pasti mukaku merah. Pasti. Pasti keliatan kalau aku canggung. Aku harus segera kembali ke dalam.

Pikiranku sudah tak karuan.

"Aku masuk dulu ya. Laper." Ucapku dengan mengerutkan wajahku berusaha untuk mengekspresikan kelaparanku.

Apaaa yang ada di pikiranku sampai harus beralasan lapar supaya tidak makin canggung di depannya?

"Okay, By. See you." Sahutnya sambil menyalakan korek api untuk membakar rokoknya.

By? Potongan nama yang asing. Biasanya orang lain memanggilku 'Gab'.

Tak SearahWhere stories live. Discover now