Prolog - Club Petarung

138 44 30
                                    

Selamat Membaca!(Emot BATu🗿)


Di dunia ini, tak hanya ada pemenang dan pecundang, tetapi juga orang-orang yang belajar dan tumbuh melalui setiap pertempuran yang mereka jalani. (Reon)




Momen yang telah melewati pukul sebelas malam ini sungguh menghadirkan atmosfer yang sangat khas. Sore tadi, Kota Jakarta disambut oleh hujan deras yang turun dengan lebat. Jarum jam dengan setia menunjukkan bahwa waktu hampir memasuki tengah malam. 

Udara yang menyelimuti sekitar begitu dingin, seolah menusuk hingga ke sumsum tulang, memberikan sentuhan dingin yang menjalar keseluruh bagian tubuh. Suasana seperti ini memiliki khasnya tersendiri yang mampu membuat siapa pun merasa sungkan untuk melangkah keluar dari pintu rumah mereka.

Bagi banyak orang, ketika malam seperti ini datang, rasanya lebih nyaman untuk tinggal di dalam rumah, bersembunyi dari kegigihan malam yang dingin. Keluar hanya untuk sekadar duduk di teras rumah atau berbincang dengan orang lain rasanya enggan. 

Suara gemericik angin dan aroma malam yang khas menambahkan daya tarik tersendiri pada momen seperti ini, mengundang kita untuk merenung, bersantai, atau bahkan merayakan keheningan malam yang tenang di pelukan rumah masing-masing.

Di sebuah sudut pinggiran kota, terhampar sebuah tempat yang sudah lama ditinggalkan. Di sekelilingnya dipenuhi oleh reruntuhan dan tumbuhan liar yang telah merayap masuk ke dalam tempat tersebut. Di depan pintu masuk, terdapat tulisan 'Welcome To Zoo' yang pernah menyala cerah, tapi sekarang tenggelam dalam debu dan kegelapan zaman.

Meskipun tempat ini telah lama terbengkalai, konstruksi beton dan besi yang dulu gagah kini rusak dan berkarat, menciptakan suasana yang suram. Namun, di tengah kehancuran itu, ada sebuah kelompok yang memanfaatkan tempat ini sebagai arena pertarungan mereka. Dengan area-area duduk penonton yang sekarang penuh gemerlap dengan keramaian.

Dalam situasi yang begitu ramai dan penuh kemeriahan, terdengar suara teriakan dan sorakan dari sekelompok orang yang memberikan semangat. Di antara kerumunan itu, terlihat berbagai ekspresi pada wajah-wajah mereka, mulai dari tegang hingga penuh semangat.

Di tengah arena, ada lingkaran tanah yang sudah lama tak terpakai, dengan bercak-bercak rumput bercampur darah dan semak yang merayap di permukaannya. Terdapat seorang pemuda dengan postur tubuh yang kuat dan atletis berdiri tegap dengan ketinggian sekitar 180 sentimeter. Dengan penuh tekad, ia mengenakan pelindung tangan yang dikenal sebagai Hand Wrap, menandakan bahwa ia sedang bersiap untuk menghadapi suatu pertandingan yang tak lama lagi akan dimulai. 

Sedangkan dari sudut lain, seorang pria yang bertubuh besar dan berotot sedang melakukan persiapan dengan serius. Big Golden orang menamainya dengan sebutan itu karena memiliki tubuh yang besar dan keras seperti emas dan dia adalah salah satu petarung yang akan bertanding. Dengan tenaga dan kekuatan fisiknya yang luar biasa, membuatnya menjadi salah satu lawan yang sangat dihormati oleh petarung lainnya.

Teng! teng! teng!

Suara lonceng yang merayapi udara,  menjadi pertanda dimulainya pertandingan terdengar bergemuruh di sekitar pelabuhan, memenuhi stadion dengan nuansa yang penuh antusias dan semangat dari para penonton.

Tanpa menunggu musuhnya bergerak Big Golden dengan cepat merangsek maju, mencoba memanfaatkan kekuatannya yang besar untuk menghancurkan lawannya. Namun, setiap serangannya ditahan oleh gerakan cepat dan gesit dari Pemuda itu dengan tubuh ringannya menghindari pukulan dari lawan yang ada di hadapannya dengan serangkaian gerakan yang memukau, sesekali melancarkan serangan balik yang mematikan.

Bugh!! Pukulan telak dan keras dari Pemuda itu membuat orang bertubuh besar itu terbanting kebelakang dengan kekuatan yang luar biasa, dia berhasil menjaga keseimbangan dan mencegah dirinya jatuh ke tanah. Namun darah segar mengalir dari hidungnya.

Dengan kecepatannya yang memukau, Pemuda itu kembali menyerang orang bertubuh besar itu. Dalam gerakan yang lentur, ia meluncur menuju lawannya sambil dengan cermat menghindari setiap serangan balasan. Tubuhnya berputar dan meliuk bagai angin, sementara pandangannya tetap terfokus pada setiap gerakan lawan."

Bugh!!

Terdengar suara benturan keras! Orang bertubuh besar itu mengangkat kedua tangannya untuk melindungi kepalanya dengan teknik elbow block yang terampil. Dengan cermat, dia membaca serangan lawannya, dan dengan cepat menyadari bahwa tubuh lawannya terekspos tanpa perlindungan. Tanpa ragu, dia langsung melancarkan serangan balasan yang tajam. Pukulan beruntun dari petarung bertubuh besar itu menghujani lawannya, menguji daya tahan dan kelincahan lawan yang berusaha mempertahankan diri.

Di tengah sorakan dan teriakan penonton yang semakin menggebu, pertarungan berubah menjadi pertukaran pukulan yang intens. Keduanya saling menyerang dan bertahan dengan gigih, mencoba mencari celah di pertahanan lawan. Kekuatan dan keterampilan bertarung mereka benar-benar menjadi tontonan yang luar biasa di atas ring, menciptakan momen ketegangan yang tiada henti. Arena bergemuruh oleh sorak-sorai dan tepuk tangan meriah memberikan dukungan kepada petarung yang masing-masing telah dipilihnya.

Pada satu titik dalam pertarungan, pemuda itu melihat celah yang sangat kecil dalam pertahanan lawannya. Dengan cepat, dia memanfaatkan kesempatan ini dan melancarkan serangan mendalam. Pukulannya menghantam sasaran, dan orang bertubuh besar itu terpental ke belakang, dan hampir terjatuh.

Namun, dengan kekuatan terakhir yang tersisa, orang bertubuh besar itu berhasil menjaga keseimbangannya. Dia mengangkat wajahnya yang berlumuran keringat dan darah, memandang pemuda yang juga telah memiliki banyak luka dan memar di sekujur tubuhnya, namun pemuda itu tetap bertahan. Dengan tatapan kagum orang bertubuh besar itu sekarang tahu bahwa dia telah menemukan lawan yang tangguh.

"Gerakanmu begitu cepat dan juga kecerdasanmu dalam pertarungan sungguh luar biasa, Aku harus mengakuinya. Untuk pemuda yang baru memasuki klub petarung seperti ini, kamu membuatku tetap waspada Reon!" Ucap orang bertubuh besar itu dengan tersenyum tipis.

Deg Pemuda yang bernama Reon terkejut ketika Big Golden mengenali namanya dan merasa hatinya berdebar kencang padahal ia baru pertama kali datang di klub petarung ini.



‼️SETELAH BACA BISA FOLLOW DULU:) 

JANGAN LUPA VOTE DI SETIAP BAB NYA, DAN COMENT‼️🔥👻

RE&SE [🥊]Where stories live. Discover now