29. War

5.6K 613 66
                                    

Markas Alaskar menjadi saksi bisu rahasia yang telah lama ditutupi terbongkar berantakan. Memang tidak ada siapapun selain Tuhan yang akan menyangka bahwa hari ini telah tiba. Hari dimana semua rahasia yang terbagi-bagi seperti potongan puzzle yang kini mulai menunjukkan wujud aslinya. Ruangan tersebut dipenuhi hawa dingin, ditambah dengan semua orang di ruangan itu saling tatap tajam.

Jungwoo datang dengan Taeil seusai pergi sejenak seusai kejadian menegangkan beberapa saat lalu. Ia kemudian melemparkan sekotak rokok pada Lucas dan Taeyong.

"Daripada tegang mending ngerokok, kan?"

Taeil hanya menegak soda miliknya dan memilih membaca buku ditangannya.

Sementara itu Haechan saat ini tengah menghubungi Jisung. Tapi sejak tadi, Joker Dreamer itu tak membalas panggilannya.

"Gimana, Chan?"

Haechan menggeleng, "Ga di jawab Jisung, bang."

"Masa? Jarang banget tu anak, biasanya gercep," timpal Jeno. Mark menepuk jemarinya di pipi.

"Cek CCTV markas." Perintah Mark segera disanggupi oleh Haechan. Ia berjalan kearah Doyoung yang tengah duduk disamping Johnny. "Bang, gua pinjem laptop lu bentar."

"Ambil aja."

Selama beberapa menit Haechan sibuk mengutik laptop milik Doyoung. Dahinya berkerut saat tak menemui hal yang dicarinya.

"Kenapa, Chan?" Mark dan Jeno mendekat.

"Akses CCTV markas Dreamer di pindah." Ucapan Haechan membuat semua pasang mata menoleh kearahnya.

"Maksudnya? CCTVnya di hack?" tanya Jeno bingung.

Haechan menggeleng, "Bukan, tapi dipindahin kendalinya dari laptop gua."

"Di markas ada siapa harusnya, Chan?" tanya Johnny ikut menimbrung.

"Jisung, dia yang harusnya jaga markas selagi kita sibuk nyariin kakak Renjun." Mendengar nama adiknya tersebut oleh Haechan, kedua Huang bersaudara itu mendekat.

"Ketemu, CCTVnya dipindahin ke ip... lah ini mah hp Jisung anjir."

Mark menatap lekat layar laptop milik Doyoung, "Cek CCTVnya, Chan."

"Ini juga mau gua lakuin."

Video itu terputar, memperlihatkan Jisung yang tengah mencoba menghubungi seseorang beberapa kali. "Gedein suaranya, Chan."

"Bangsat kok sama!"

"Sorry bang gua pindahin dulu."

"Kemana Jisung pergi?" ucapan Mark terpotong oleh dobarakan pintu. Semua orang menoleh, termasuk Haechan.

"Chan, lanjut ikutin Jisung." Haechan mengangguk, meski dalam hati mengumpat penasaran siapa yang datang.

"Pesenan lo dateng, bang." Seorang itu mendorong Jaemin hingga tersungkur.

"Bagus, Yangyang." Lucas tersenyum tipis.

Jeno dan Mark terkejut, "Jadi lo anak Vision?"

Yangyang menoleh, kemudian tersenyum lebar. "Oh, halo Lee Jeno dan Mark Lee, kita ketemu lagi."

Dapat Jeno lihat tato mata di pergelangan tangan Yangyang saat pemuda itu melambaikan tangannya kearah dirinya. Jeno berdecih.

Hendery berjongkok, menjambak rambut Jaemin hingga pemuda itu mendongak.

"Mana adek gua?"

"Sshh, Bang Hendery?"

"Ya, jawab sekarang bangsat!"

IDIOT🔞 [TAMAT]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant