17. Messy

7K 932 63
                                    

Sudah seminggu sejak perjanjiannya dengan Mark. Renjun seperti seorang Ratu Inggris yang kemanapun ia pergi  dikawal. Entah itu Jisung, Haechan, Jeno, atau Mark. Pasti salah satu dari keempatnya akan menemaninya, bahkan ketoilet sekalipun.

Tentunya, ke-protektifan Dreamer terhadap Renjun ini kian menjadi perbincangan.

Siapa Huang Renjun?

Apa hubungan mereka?

"Gua yakin sih 100% mereka pacaran," ucap Ningning sambil melirik Dreamer yang berjalan masuk kearea kantin diikuti Renjun ditengah mereka.

"Mereka berlima? sama Renjun? atau siapa sih yang jadi pacarnya Renjun?" tanya Winter bingung.

"Entah, yang pasti gue seneng mereka pacaran. Cocok banget, Renjunnya gemes gitu dideket mereka." Karina menggigit gemas garpu miliknya.

"Well, gua harap mereka buruan konfirmasi. Fans mereka banyak yang kepanasan," Giselle menyahut.

Renjun melirik Haechan yang sudah menarik kursi untuknya. Ia tersenyum kecil kemudian duduk dikursi yang dipersiapkan untuknya. Semenjak Chenle sakit, ia diantar pulang dan berangkat bersama mereka.

Jika ditanya bagaimana, pasti kalian tengah menduga akan terjadi pertikaian. Renjun yang sudah jengah akhirnya mengusulkan mereka untuk melakukan suit.

Dapat ditebak bahwa ia juga menjadi bahan perbincangan. Ya walaupun sejak pindah sudah menjadi bahan perbincangan, sih. Bedanya sekarang ia seperti selebriti yang tengah naik daun.

Saat sudah duduk dikursi masing-masing Jaemin berjalan melalui mereka. Memilih bangku jauh dari mereka. Renjun yang melihat hal tersebut langsung bangkit menghampiri Jaemin.

"Ngapain?" cegat Jeno saat Renjun bangkit.

"Sebentar."

"Jaem—" belum menyelesaikan perkataannya, Jaemin sudah kembali bangkit. Terpaksa Renjun menyekal pergelangan tangannya yang dihadiahi tatapan tajam.

"Lepas"

"Sorry" si manis melepaskan cekalan tangannya. "Tapi, maaf ya udah bikin lo ga nyaman. Lo kalo mau tuker tempat makan boleh kok, yuk?"

"Nafsu makan gua ilang begitu ngeliat lo." Pergi begitu saja setelah mengutarakan kalimat yang dingin.

Renjun mengulum senyumnya. Tak apa, sudah biasa Jaemin seperti ini, kan?

Berhasil menjauh dari keramaian. Ia bersandar pada tembok kemudian meraih ponselnya. Sesekali nelirik sekitar memastikan keadaan sekitarnya sepi.

"Halo, kenapa?"

"Ngapain lo sampe Huang Renjun sekarang dicekalan mereka?"

"Lo-, gimana bisa?"

"..."

"Gua harap pas udah masuk sekolah lo kasih gua infonya, Na Jaemin."

Jaemin tak membalas, ia langsung mematikan panggilan itu sepihak.

"Ren, besok sabtu aku ada tanding basket. Kamu nonton ya?"

"Oh ya? boleh."

"Nanti aku jemput, tadi kuenya suka?"

"Suka, dari cafenya Kak Baek kan?"

Jeno mengangguk, "Kan kesukaan kamu."

Renjun mengangguk-angguk.

Mark, Haechan, dan Jisung mendengus mendapati interaksi Jeno dan Renjun. Bahkan Haechan kini tengah mengunyah gorengannya kesal dan Jisung mengumpati Jeno dalam hati.

IDIOT🔞 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang