8. Bad

9.8K 1.2K 142
                                    

"Jadi? apa yang mau lo omongin?" Chenle melipat tangannya didepan dada. Tentu tau siapa sosok dihadapannya kini.

Na Jaemin, salah satu orang yang sudah membawa bencana dalam hidup kakaknya.

"Gua-" Perkataan Jaemin terpotong dengan nada panggilan ponsel milik Chenle.

Chenle melirik Jaemin sesaat sebelum berbalik dan berjalan menjauh mengangkat ponselnya.

"Ya?"

"Ketemu bos"

Chenle melirik sekitarnya, memasukkan tangannya kesaku celananya. "Kirim alamat dan informasi lengkapnya ke email gua, bayaran kalian bakal gua transfer setelah ini."

Chenle kembali mendekati Jaemin.

"Gue gabisa ngejelasin disini, bakal panjang dan-" Renjun melirik sekitarnya. Daritadi ia sudah jadi bahan omongan seluruh siswa disini.

Hwiyoung mengangguk paham, "Mau ke cafe? agak jauhan dari sekolah aja biar ga ketemu anak sekolah."

"Pulsek?" tanya Chani.

"Gue bisa ngomong kalo ada kerja kelompok dadakan kok," jelas Renjun.

***

Chenle menghela nafasnya berat. Ia duduk dibangkunya, perkataan Jaemin terus terngiang dalam otaknya.

"Sekarang kenapa lagi?" tanya Ningning jengah.

"Sepupu lo lagi?" tanya Ningning saat tau arti pandangan temannya.

"Ya"

"Sepupu lo troublemaker keknya ya? masalah mulu."

"Dia ga ngapa-ngapain, masalah yang selalu dateng ke dia. Apalagi setan-setan sialan itu masih berani deketin kakak gua."

"Gue jadi kepo sepupu lu sapa?" Chenle menatap Ningning. Mengangkat sebelah alisnya.

"Gue jadi inget, buat apa lo nyimpen foto sepupu gua?" selidik Chenle.

Ningning kebingungan, "Foto? foto apa?"

"Kemarin lo punya fotonya, kasih tau gue atau tas lo nanti ada di tiang bendera."

"M-maksud lo Huang Renjun?"

"Ya, ada urusan apa lo? apus!"

"Lo beneran sepupunya Huang Renjun?"

Chenle memutar bola matanya malas, "Wajah gue ganteng mirip idol Korea gini masa penipu?"

Ningning berdecak mendengar penuturan teman sebangkunya.

"Apa yang lo tungguin? cepet apus!"

"Le, gimana kalo-"

"Gk"

"Ayolah Le please.. "

"Gak, lo suka ya sama Renjun?"

"Siapa sih yang ga suka sama cowo lucu, manis, cantik kaya dia?"

"Tapi gue lebih suka dia ama anak Dreamer sih. Lo tau kan?"

Chenle terdiam mendengar penuturan Ningning. "Apa lo bilang tadi?"

"Renjun cocok sama anak Dreamer?"

Chenle tertawa kencang, "Mimpi, bajingan itu ga cocok sama kakak gua." Dengan emosi, ia beranjak pergi keluar kelas. Meninggalkan Ningning yang mematung mendengar ucapan dengan nada dingin dan tatapan tajam tersebut.

***

Haechan berbaring disofa ruangan yang dijadikan tempat kumpul Dreamer. Ia meraih bola kasti disampingnya kemudian melemparkannya keudara beberapa kali. Matanya menatap atap kosong karena sekarang pikirannya tengah mengingat memori lama dengan sosok yang mengisi hatinya.

IDIOT🔞 [TAMAT]Where stories live. Discover now