20. Not me, but you.

6K 830 59
                                    

update sebelum ujian menyerang😃



Suasana kantin begitu ramai. Terisi siswa yang sudah penat mengikuti jam pelajaran dan dihinggapi rasa lapar. Antrian terlihat dibeberapa kios kantin, bangku-bangku kantin juga sudah mulai penuh. Beruntungnya, Renjun datang bersamaan dengan Dreamer. Karena mereka selalu duduk di meja yang sama, bahkan meja tersebut jadi spot dengan label gaib 'Properti milik Dreamer'.

Ah, tentang Chani dan Hwiyoung, Renjun meminta keduanya ikut makan bersamanya. Karena ia sungguh lelah dan bosan mendengarkan pertengkaran diantara Dreamer. Bahkan baru-baru ini, Jeno jadi lebih cerewet dan ikut berdebat dengan Haechan dan Jisung. Padahal, sebelumnya ia terkesan diam dan hanya menimpali sesekali. Tapi sepertinya Haechan berhasil memancing Jeno agar ikut andil dalam perdebatan ketiganya. Yang tentunya topik utamanya selalu mengenai Huang Renjun.

"Mau kemana, Ren?" tanya Hwiyoung saat Renjun sudah beranjak tergesa dari bangkunya. Padahal, bel istirahat baru saja berbunyi.

"Daftar ekskul!" Renjun berlari kecil kearah bangku Haechan dan Jaemin.

"Eih, si ayang. Mau ke kantin bareng ya?" Haechan hendak merangkulkan tangannya pada bahu Renjun, namun sayangnya Renjun menghindar. Membuatnya hampir terjerungkup.

"Jaem, formulirnya?" Renjun mengulurkan tangannya kearah Jaemin. Mengabaikan Haechan yang kini berekspresi dramatis ditempatnya.

Jaemin melirik uluran tangan Renjun dan wajah manis itu bergantian. Ia menghela nafas kemudian menjawab, "Ikut gua."

Haechan menatap kepergian keduanya dengan pandangan datar. Ekspreksi sakit hati yang ia tampilkan tadi lenyap seketika.

"Isi."

Renjun menatap kertas putih yang diberikan Jaemin sesaat sebelum mengedarkan pandangannya menilai ruangan dimana keduanya tengah berada.

"Ekskul karate punya ruangan sendiri?" tanyanya sembari memulai mengisi formulir.

"Tiap ekskul punya ruangan masing-masing disini." Mulut Renjun membentuk huruf o takjub. Ia rasa di sekolah lamanya dulu, hanya osis yang punya ruangan. Pantas saja sekolah mahal.

Jaemin mengintip pekerjaan Renjun dengan kedua tangan menyilang di dada. "Tulis alasan lo masuk juga."

"Tapi disini gaada pertanyaan tentang alasan masuk."

"Gosah bawel, tulis dibelakangnya."

Renjun menghela nafasnya dan menjalankan perintah dari sang ketua ekskul.

"Ren?" pintu terbuka menampilkan wajah Haechan yang mengintip.

"Iya?"

"Ikut gue bentar," Haechan menarik tangan Renjun pergi.

"Eh tapi—"

"Udah gapapa."

Jaemin melirik formulir milik Renjun kemudian membacanya dengan teliti.

"Alasan masuk karena ingin membela diri dari preman Neo." Dahi Jaemin beekerut membaca kalimat terakhir.

"Preman Neo? Maksudnya kita?"

"Anjing!"

***

Flashback

"Hah anjing sumpek banget sama fisika." Jisung masuk kedalam markas tempat mereka biasa berkumpul dengan umpatan kesal.

Ia dapati Haechan tengah berada disana dengan tangan memainkan ponsel miliknya namun justru pandangan matanya kosong.

IDIOT🔞 [TAMAT]Where stories live. Discover now