Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Jeanne pagi ini terbangun dengan sempoyongan menuju dapur untuk minum. Kepala Jeanne berkendut karena semalaman begadang ngerjain tugas di tambah lagi dengan ulah pemilik kamar di sebelah (Lalisa dan Jarel) yang berulah lagi malam ini.
Mata Jeanne melebar melihat Rosie dengan santai menyantap sereal pagi ini. "Ci, minta dong...."
"Kak Jeanne kenapa?"
"Lagi pusing gue, Lisa emang bener-bener buat darah tinggi! Awas aja tuh anak."
"Lisa emang nya ngapain?" Tanya Rosie dengan pupil mata membesar persis seperti anak anjing.
" masih bocil lo! Susah ngejelasin nya."
Seketika wajah berbinar Rosie di gantian dengan wajah cemberut dengan pipi menggembung lucu.
Tak lama sosok yang di bicarakan datang dengan wajah riang gembira, "hai Bestie. Eh Rosie ngapain muka lo Manyun begitu? Kurang asupan kiss dari Jeffrey ya? Kasihan deh Lo. Gue enggak bisa bantu ya kali Justin gue suruh cium lo!"
"Tsk, kalau pun sampai hal itu terjadi otw jadi Janda ngenes lo!"
"Ih Kak Jeanne!"
"Haiiiiiiiii calon penghuni Neraka!" Kaynara juga datang dengan sebuah tas yang pasti nya berisikan kue-kue yang akan dia jual. Bagi Jeanne yang Kaynara bawa adalah racun mematikan. "Btw lagi ngomongin gw ya? Enggak apa-apa, pahala gue nambah."
"Kenapa si Bocil?"
Liana mengangguk, bertanya kiranya apa yang sedang di alami oleh teman seperkandungan nya ini. "Biasa, gue tadi bahas masalah Liana sama Jarel malam ini, terus dia tanya Liana ngapain gue jawab dia masih bocil jadi susah ngejelasin nya."
"Itu toh, masa lo enggak tau si Rosie. Making Love." Ceplos Liana tanpa sensor.
Kaynara dengan segera menutup wajah Liana. "Kenapa sih kak kita harus munafik?itu emang bener kan?"
"Ya ngapain lo ngomong itu di depan anak di bawah umur? Mau di sunat ulang lo sama Jeffrey?!" Tanya Jeanne.
"Making Love? Ohhhhhh,"
Wajah Jeanne, Kaynara dan Liana berubah jadi terkejut melihat Rosie yang seolah paham, "Rosie tau kok"
Liana langsung bersorak antusias. "Kan, lo berdua aja yang munafik! Rosie, pernah lakuin hal itu berapa kali? Berapa jam? Gaya nya apa aja?!" Tanya Liana penasaran.
