Get used to it

100 14 0
                                    

Waktu terus berlalu, Ayana masih berusaha melupakan Rasya dari pikiran terutama hatinya. Ya walaupun itu berat, tapi Ayana harus bisa melewatinya. Lagipula sekarang Rasya sudah menemukan pengganti Ayana. Ya siapa lagi kalo bukan perempuan yang bernama Giselle. Awalnya Ayana merasa sakit yang teramat sangat di hatinya Bagaimana tidak, baru juga beberapa hari putus dengan Ayana eh Rasya udah gandeng cewek baru aja.

Sebenarnya setelah putus dari Rasya tidak sedikit laki-laki yang mendekati Ayana, tapi Ayana selalu menolak mereka dengan alasan ingin fokus belajar dulu. Di antara banyaknya laki-laki itu, ada satu orang yang bernama Gibran, hanya saja bedanya Gibran tidak mengungkapkan perasaannya secara langsung seperti yang lain, dia lebih memilih mengagumi dalam diam saja karena dia yakin bahwa tidak segampang itu mendapatkan hati seorang Ayana.

Sekarang ayana lebih banyak menggunakan waktunya untuk belajar karena sebentar lagi mereka akan menghadapi Ujian, jadi tidak ada lagi yang namanya main-main. Ayana juga sudah mulai terbiasa dengan kesendiriannya, menurut Ayana itu tidak terlalu buruk. Bahkan saat berpapasan dengan Rasya dan Giselle saja rasanya sudah biasa aja toh itu bukan urusan dia lagi.

"Ya kantin yok gue bosen, lagian kelas juga lagi jamkos kan," Ajak Chika pada Ayana.

"Nggak deh Chi, gue belum selesai ngerangkum bagian yang ini." Ucap Ayana sambil menunjuk buku di depannya.

"Ish, sejak kapan lo jadi si rajin? biasanya juga setiap ada tugas nyontek ama Si Rani" Cebik Chika.

"Sembarangan lo cikcak, gini-gini juga gue pinter ya, gak kaya lo yang bisanya cuma nyontek punya orang!"

"Ngaca satt!!" Kesel Chika tuh, padahal kan mereka 11 12 ya walaupun Ayana lebih pinter dari dia sih.

Melihat Chika yang misuh-misuh sendiri, Ayana hanya tertawa dan menggelengkan kepala.

"Yaudah ayok kantin. Tapi," Ayana menggantung kalimatnya membuat Chika kesal bukan main.

"Tapi apaan buruan elahh,"

"Tapi lo yang bayar. Hahahah," Setelah mengatakan itu Ayana berlari keluar kelas menuju kantin meninggalkan Chika yang kembali misuh-misuh sendiri.

"Sialan AYA TUNGGUIN GUEEEE!" Chika pun keluar dari kelas untuk mengejar Ayana.

.
.

"Ay,lo beneran udah gaada perasaan apa-apa sama Si Rasya?" Tanya Chika.

"Eumm knapa gitu?"

"Ya gak papa si, cuma nanya doang. Karena setau gue kan Rasya juga udah jadian sama si nenek lampir." Ntahlah Chika sangat tidak suka pada Giselle.

"Pfttt, apa tadi? Nenek lampir? Hahaha gaboleh gitu lo Chi hahaha," Ayana tertawa, tapi Chika tau di balik tawanya itu Ayana menyimpan kesedihan yang sangat mendalam.

"Suka-suka gue lah, toh emang dia itu kayak nenek lampir ko." Ucap Chika sambil mengedikkan bahunya.

"Udah ahh gak usah bahas mereka, lagian juga itu udah bukan urusan gue lagi. Mau Rasya jadian sama siapa aja udah bodoamat gue mah, yok ah balik kelas." Setelah mengatakan itu Ayana pun melenggang pergi menuju kelas.

"Ishh tu anak ngapa doyan banget ya ninggalin gue sendiri, huftt."

✧༺Moveon༻✧

Chapter kali ini pendek ya? hehe sorry gue lagi gak mood soalnya..

Author cans(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)
-🐰

Moveon [On Going]Where stories live. Discover now