Suana hati Davin tidak baik selama beberapa hari ini karena Arka yang masih saja menginap di unitnya. Arka masih menggalau padahal Friska sudah terlihat biasa aja melihat dari postingan Friska yang menghabiskan waktu jalan bersama teman temannya.

"Manyun terus perasaan" Sindir Inara, selama Arka ada di unitnya Davin lebih sering berada di unit Inara. Menghindari sang kaka yang memang menyebalkan.

"Biasa lah si Arka nggak mau pulang, udah di usir berapa kali juga"

"Masih galau dia?"

"Apa nanya nanya Arka, kamu kasian sama dia mau hibur dia? Jangan jangan kamu masih ada rasa?"

"Enak aja sembarangan cuman nanya doang suudzon mulu sama pacar sendiri" Bibir Davin malah tambah manyun mendengar omelan Inara tangannya di rentangkan menarik pinggang Inara pelan. Kepala Davin di tenggelamkan di perut Inara karena Davin yang posisinya tengah duduk di sofa.

Sumpah Davin kaya gini tuh gemesin banget Inara jadi nggak kuat pengen cium Davin eh.

"Laparrr"

"Cari makan yuk" Sambung Davin masiy dengan posisi yang sama.

"ayo eh jangan deh" Davin memundurkan kepalanya bingung dengan jawaban Inara yang tiba tiba di ralat.

"Aku aja yang masak ya" Baru cuman denger doang tapi Davin sudah merasakan lidahnya mati rasa tiba tiba.

"Aku mau tunjukin hasil private aku sama mbak Leta" Akhir akhir ini emang Inara sering ketemu Aletta tetangga unit Davin. Ibu dia anak yang ramah tamah dan jago masak. Tidak tau bagaimana Inara dan Aletta jadi dekat, Inara sering meminta Aletta buat mengajarinya masak.

"Tenang ini pasti enak udah terjamin ko" Kepala Davin tiba tiba mengangguk. Mungkin kali ini memang masakan Inara ada perubahan.

"Duduk dan tunggu" Ucap Inara menarik Davin untuk duduk di pantry.

Davin duduk dan melihat punggung Inara yang sibuk ke sana ke sini berkutat dengan bahan masakan. Dari belakang aja cantiknya nggak kuat pengen langsung tarik ke kasur. Diam diam Davin mengelus handphonenya memfoto Inara dari belakang dan langsung memposting di ig dengan caption. My Future Wife 💕.

"Tadaaaa" Inara tersenyum menyajikan masakannya di depan Davin. Inara yakin masakannya kali ini pasti enak dan tentunya Davin suka.

"Terjamin enak udah aku coba berlalu kali buat cari rasa yang pas"

Davin kembali menatap hasil masakan Inara 1 jam setengah Inara buat dan hasilnya benar benar di luar dugaan Davin. Satu piring Mie goreng yang jelas dari wanginya ini tuh mie goreng indomie hanya saja di tambah bawang merah putih dan chili oil yang terlihat jelas. Jangan lupa campuran telur yang terlihat jelas.

Apa mbak Letta nggak salah ajarin ya ke Inara. Mie indomie doang Davin juga bisa.

"Tenang ini bukan mie indomie biasanya" Seolah tau dengan pikiran Davin, Inara menjawab dengan santai dan duduk di depan Davin sambil bertopang dagu dan kembali menyodorkan piring mienya pada Davin.

"Cobain cepetan"

"Suapinn" Setidaknya kalo pun nggak enak mungkin karena di suapin Inara bisa jadi enak. Itulah pikiran Davin saat ini.

"Aaaaa" Gemes nggak kuat lagi lagi Inara luluh.

Suapan pertama.

Rasanya sama persis kaya indomie goreng.

Suapan kedua.

Kerasa ada pedas pedasnya dikit.

Suapan ketiga.

One Night Change Itजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें