Canvas 4

1.5K 341 26
                                    

Jangan lupa tekan bintang dan tinggalkan love di kolom komentranya~
💚💙💜🧡❤️🖤🤍🤎

🌸🌸🌸

Josephine tersenyum tipis saat dia membuka pintu teras belakang kamar yang akan menjadi tempatnya menginap beberapa hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Josephine tersenyum tipis saat dia membuka pintu teras belakang kamar yang akan menjadi tempatnya menginap beberapa hari ini. Josephine menginap di sebuah hotel yang memiliki konsep seperti paviliun, satu kamar satu bangunan dan view yang diberikan juga memanjakan mata, hamparan lahan hijau terasering.

Matahari yang tadinya menyinari dengan semangat kini mulai sedikit turun—pertanda bahwa malam akan segera datang. Josephine langsung masuk ke dalam kamarnya, dia mengambil buku sketsa dan pensilnya dari dalam ransel.

Josephine duduk di kursi yang ada di teras. Dia mulai menarik garis-garis di atas buku sketsa, memvisualisasi apa yang dilihat dengan matanya ke atas sebuah kertas. Bahkan, Josephine tidak mengindahkan ponselnya yang terus berdering.

Selama beberapa waktu hingga matahari benar-benar terbenam, Josephine berhasil menyelesaikan gambarnya. Kini dia akan bersiap-siap dan pergi ke beach club. Dia sudah ada janji dengan salah satu temannya di Bali.

"Jo! Apa kabar? Tambah cantik aja," sapa seorang pria bertubuh kurus dan tingginya sama dengan Josephine. Keduanya saling berpelukan sebentar dan cium pipi kanan-kiri.

"Baik. Selamat untuk pamerannya, San. Besok gue mampir," tutur Josephine.

Sande—teman Josephine—merupakan seorang pemahat, keduanya bertemu di sebauh pagelaran internasional di Bali tiga tahun lalu. Sande dan Josephine masih berkomunikasi dengan baik, keduanya saling memberikan selamat serta masukan untuk karir masing-masing.

"Besok Sande yang akan jemput Jo. Habis makan siang oke?" tawar Sande yang tidak ditolak oleh Josephine, dia menganggukkan kepalanya. "Sande dengar Jo ke sini ingin mencari inspirasi?" tanya Sande setelah keduanya memesan minuman tanpa mengeluarkan kata-kata, hanya menunjuk nama minuman pada menu dan pelayan siap mencatat.

Josephine duduk bersandar, kakinya memijak pasir pantai yang lembut, angin laut malam hari berhembus membuat rambut pendek Josephine sedikit berantakan. "Iya ... beberapa hari ini ada crocodile grade A yang mulai mengusik," jelas Josephine membuat Sande menggelengkan kepalanya pelan. Sande sudah tahu sepopuler apa Josephine.

"Kali ini dari spesies mana?" Sande menimpali dengan pertanyaan, dia ingin mendengar cerita lucu dan aneh pria-pria yang mencoba menarik perhatian Josephine.

"Pianis."

"Woah, yang ini baru nih. Biasanya pengusaha atau dari kalangan pelukis."

Josephine berdecak pelan, dia tidak ingin membahas mengenai Galen. Jauh-jauh ke Bali, tapi kembali Galen yang dibahas. Dia sudah muak karena beberapa hari ini Ocis terus meracuninya tentang fakta-fakta Galen yang diketahui wanita itu.

Warisan in Mission: JosephineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang