17. menepati janji

21 15 0
                                    

Happy Reading 🦋

Izyan dan Dev sedang mencari sosok Ezra. Sejak permainan itu, Ezra entah pergi kemana.

"Ini bocah kemana ya? Hobi nya ngilang mulu." Kesal Izyan

"Itu Ezra bukan?" Dev menunjuk ke sebuah kursi yang berada di tepi danau tersebut.

Izyan menatap ke arah situ "Ezra sama siapa ya? Itu bukan Zora kan, ya?" Izyan berusaha menebak siapa gadis yang bersama dengan Ezra.

Tanpa menjawab, Dev menghampiri Ezra dan diikuti oleh Izyan dari belakang.

"Lo gue cariin dari tadi, ternyata berduaan sama cewe." Ucap Dev

Ezra menoleh "Kalian ngapain lagi sih? Mau nagih janji gue?" Tanya Ezra

"Lo Zora ya?" Dev bertanya untuk memastikan siapa gadis yang bersama dengan Ezra.

Pasal nya, Zora terlihat berbeda, ia mengurai rambut panjang nya itu.

"Iya, Gue Zora." Ucap Zora

"Masa sama temen sendiri ga kenal sih." ketus Zora

Dev tertawa "sorry ya, sejak kapan kita berteman? Gue liat lo aja udah jijik, gimana kalau kita berteman." Cibir Dev

"Gue bukan tipe cowo yang mau diatur-atur sama cewe, apalagi cewe manipulatif seperti lo itu." Dev berkata dengan terang-terangan rasa tidak sukanya dengan Zora.

"Cukup! Kalian ga tau Zora seperti apa! Jadi jangan bilang Kalau Zora itu adalah cewe manipulatif." bela Ezra

Zora merasa senang, karena Ezra membela diri nya.
"Seperti nya lo yang ga tau sifat asli dia, gue udah tau semuanya. Lo hati-hati aja sama wanita ini, jangan sampai kejebak dengan perkataan manisnya." Dev berkata dengan suara yang sedikit keras

"Ezra kamu percaya aku kan? Jangan dengerin perkataan mereka ya." ucap Zora dengan berpura-pura sedih.

Dev tersenyum miring "jangan lupa sama janji lo! Di camping ini gue mau Lo tuntaskan janji Lo." Ucap Dev

"Iya, kalian tenang aja deh." Jawab Ezra

Tanpa berkata ataupun mendengarkan perkataan Ezra, Dev dan Izyan pergi meninggalkan Mereka.

Dev sangat kesal dengan gadis bermuka dua itu. Andai saja Ezra tau jika gadis yang di sukai nya itu, adalah gadis yang suka sama om-om.

Bahkan Zora adalah penyebab keluarga nya hancur, dialah yang menyebabkan Kedua orang tua Dev bercerai.

Bukannya tidak ingin memberitahukan kepada Ezra, tapi menurut Dev, Ezra lebih baik tau dengan sendirinya aja.

"Kamu buat perjanjian apa sama mereka?" Tanya Zora

"Kita kan main basket, terus kita taruhan. siapa yang kalah, harus jadi Pacar Ghina selama 1 bulan." Ucap Ezra

"Berarti kamu kalah ya? Kok kamu mau ikutan main sih? Mereka itu lagi ngejebak kamu tau! Mereka ga suka sama aku, makannya itu mereka ngedeketin kamu sama Ghina." kesal Zora

"Sorry, Cuman 1 bulan doang."

"Tapi kalau kamu suka sama dia gimana?" Tanya Zora

"Ga mungkin, gue benci sama gadis itu. Jadi ga bakal mungkin dalam 1 bulan itu gue suka sama Ghina." Jawab Ezra yang berusaha meyakinkan Zora.

"Bener, ya?"

Ezra mengangguk "Lagian aku sukanya sama kamu. Kamu sama dia itu berbeda, dia bukan tipe aku banget." Ucap Ezra

Zora mengangguk dengan senang
"gue jangan sampai lengah. kalau tidak manfaatin Ezra, gue tidak bisa bayar utang ke Paman." batin Zora

"Kita kumpul ke sana yuk! Seperti nya masakannya sudah siap, kita makan dulu." Ajak Zora

Different FeelingDonde viven las historias. Descúbrelo ahora