16. thurth or dare

20 15 1
                                    

Happy reading 🦋

Semua nya sudah berkumpul di sekolah. Seperti yang dikatakan, hari ini seluruh siswa akan camping.

Rean, Ghina, Ezra, Zora dan teman-temannya sudah siap. Satu persatu murid-murid masuk ke dalam Bus.

Seperti tidak ada masalah, Ghina bersikap seperti biasanya. Ia justru tersenyum terus kepada Ezra.

"Morning Ezra." Sapa Ghina saat memasuki bus

"Hi, morning to." Jawab Ezra yang tidak kalah ramah

Rean, Zora dan teman-temannya merasa aneh. Karena tidak biasanya Ezra membalas sapaan dari Ghina.

Ghina. Duduk di belakang kursi Ezra, sementara itu Ezra duduk dengan Dev.

"Euhm, Ghina mau kah Lo bertukar tempat duduk dengan gue?" Tanya Dev

"Memang kenapa?"

"Disini terlalu depan, gue pusing kalau duduk paling depan. Gue suka mabok dalam perjalanan, sedangkan Ezra paling benci ngeliat orang mabok." Alasan Dev

Ezra mengerungkan alisnya saat mendengar perkataan Dev.
"Bolehkan?" Tanya Dev lagi

"Oh tentu." Tanpa berpikir Ghina langsung menjawab pertanyaan dari Dev.

Karena baginya ini adalah kesempatan yang besar, kapan lagi kan dia bisa duduk berdua dengan Ezra.

"Dev.." Panggil Ezra

Dev tidak menghiraukan, ia sudah bertukar tempat dengan Ghina.
"Aku boleh di pojok? Soalnya aku suka ngeliat pemandangan dari kaca." Tanya Ghina

Ezra mengangguk, ia duduk dan melihat ponsel nya. Rupanya Dev mengirimkan sebuah pesan.

Dev
Gue udah ngasih jalan, tinggal Lo lanjutin selanjutnya.

Dan tak lama kemudian Ezra mengetik sesuatu dan mengirimkan kepada Dev.

Ezra
Tapi ga gini juga kali!
Gue males kalau selama perjalanan duduk bareng dia.

Dev
ga ada alasan ya!
Lo udah janji
Lagian Ghina ga bakal ganggu lo

Setelah membaca itu terlihat raut wajah Ezra menjadi kesal. Bus sudah jalan, sementara itu Rean Memperhatikan Ghina dari samping.

Dan Zora terlihat kesal saat melihat Ezra dan Ghina duduk berdua.

"Lebih baik kamu taruh HP nya, kita nikmatin perjalanan nya ya." Saran Ghina

Dev
Dengerin tuh kata Ghina
Itu juga termasuk salah satu ccara untuk pdkt.

Setelah membaca itu Ezra menaruh ponsel dan memasukan kedalam kantong nya.

"Melihat senyum manis nya, itu sudah cukup bagiku."

"Aku akan dukung bagaimanapun nanti endingnya. Tapi kalau untuk Ezra, aku akan lebih berhati-hati untuk mengawasi kamu."

"Intinya kamu senang, aku pun senang. Kamu bahagia, aku pun ikut bahagia." Batin Rean seraya tersenyum

Sekitar setengah jam perjalanan, Ezra sudah mulai bosan. Ia memainkan earphone di telinganya dan menyalakan musik.

Sementara itu Ghina memakan snack yang sudah ia beli.

"Ezra kamu mau ini?" Tanya Ghina seraya memegang lengan Ezra

Different FeelingWhere stories live. Discover now