9. Tak selamanya ada

57 53 2
                                    

Yang kau jaga hari ini, bisa pergi esok hari. Tidak perlu berlebihan, mencintai juga perlu batasan

-Different feeling

Brukk...

Ezra mendobrak meja yang berada didepannya.

Tiba-tiba Dev masuk ke dalam base camp nya.

Prokk... Prokk.. Prokk..

Ezra yang menyadari ada seseorang yang masuk, ia me menoleh.

Dan itu ternyata Dev, ia memasang wajah kesal setelah mengetahui Dev yang masuk.

"Ezra lo nggak lupa kan, tentang perjanjian kita?" tanya Dev seraya duduk di meja samping nya.

Ezra memutar kan ke dua bola matanya, "iya,gw nggak lupa"

"Bagus deh, kalau begitu."

"Semoga berhasil," ucap Dev seraya pergi meninggalkan Ezra seorang

"Tenang Ezra, Tenang."

"Ini cuman 1 bulan,setelah itu lo bisa jauh-jauh sama cewe aneh itu!" Gumam Ezra

*****
1 minggu kemudian

Tak terasa waktu sekolah sudah selesai, "Na, biar aku aja yang bawa ya." ucap Rean seraya ingin mengambil tas Ghina.

Untuk hari ini pelajaran sangat padat,bawaan Ghina pun lebih berat dari sebelumnya.

Rean menyadari nya, ia berinisiatif untuk membantu Ghina membawa tas nya, karena menurut dokter Ghina tidak dibolehkan untuk membawa barang yang berat.

Ghina mengambil tas nya kembali
" Tidak perlu, Rean."

"Aku bisa bawa sendiri," tolak Ghina

"Jangan keras kepala, aku niatnya baik loh. Kamu kok malah nolak?" ucap Rean

"Aku bukan nggak mau nerima bantuan dari kamu, tapi aku takut ngerepotin kamu."

"Kamu mah, kayak sama siapa aja"

"Aku nggak ngerasa di repotin, lagi pula ini sudah biasa kan?" tanya Rean seraya mengambil kembali tas yang dipegang Ghina

Ghina tersenyum "Terimakasih, Rean" ucap Ghina seraya memeluk Rean

Rean memegang puncuk kepala Ghina "sama-sama na," ucap Rean seraya mengusap gemas rambut Ghina

"iihh, Rean"

"Rambut aku kan jadi berantakan, nanti aku jadi jelek loh" ucap Ghina seraya merapih rambutnya

" di mata aku, mau bagaimana pun penampilan kamu."

"Kamu tetap cantik,"

"Udah nggak usah gombal,mendingan kamu bantuin aku rapihin rambut."

Rean tersenyum "iya, iya. Sini aku bantuin" bukannya merapikan rambut Ghina, Rean malah membuat rambut Ghina lebih berantakan.

"Reaannn!" teriak Ghina

Rean menjulurkan lidahnya "ayo tangkap aku" ucap Rean seraya berlari

"Kamu nantangin aku?awas aja, kalau nanti aku berhasil nangkep kamu."

"Nggak akan aku biarin kamu lepas," ucap Ghina seraya mengejar Rean

Rean dan Ghina kejar-kejaran layaknya anak kecil

"Yeayy ketangkep juga kan," ucap Ghina seraya memeluk Rean dari belakang.

"Ini rasain, pembalasan dari aku" Ghina menggeletik perut Rean

Different FeelingWhere stories live. Discover now