" you are not my home!"
satu kalimat yang membuat mereka bungkam dan sadar akan kesalahan yang telah mereka buat.
menyesal?
tentu, tapi penyesalan itu tidak ada gunanya karena dia sudah menutup rapat pintu maaf untuk mereka dan memilih mencari ruma...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Saat ini penatua Jung sedang berkutat dengan berkas-berkas yang ada di meja kerjanya.
Setelah kepergian putra sulungnya, penatua Jung kembali mengambil ahli perusahaan miliknya yang selama ini di urus oleh putranya.
Sebagai anak pertama Keluarga Jung, Rain di wariskan Jung Corporation sedangkan untuk Jessica dan kristal di wariskan beberapa aset milik keluarga Jung karena keduanya tidak tertarik dengan bisnis keluarga.
Tok
Tok
Tok
Ketukan pintu membuat aktifitas penatua Jung terhenti dan melihat kearah pintu ruangannya.
" Masuk!!"
Ceklek
" Appa!!" Panggil kedua putrinya yang sangat tumben datang ke perusahaan.
" Eohh tumben sekali kalian datang kesini?" Tanya penatua Jung.
" Haisst seharunya Appa senang kami mengunjungi Appa, bukannya malah bertanya seperti itu." Ketus kristal kesal.
" Aigo aigo uri aegi Appa sensitif sekali." Goda penatua Jung membuat kristal semakin kesal.
" Yakk Appa aku bukan bayi lagi!!" Pekik kristal tidak terima dipanggil uri aegi
" Tapi kamu tetap akan menjadi bayi di mata Appa." Jawab penatua Jung santai.
Jessica hanya menggelengkan kepalanya melihat Appa dan dongsaengnya yang selai bertengkar jika sedang bersama.
Appanya yang suka sekali menggoda anak bungsunya dan kristal yang selalu kesal jika sudah di goda oleh appanya.
" Sudah-sudah lebih baik kita makan siang bersama, Appa simpan dulu berkas-berkas itu." Titah Jessica yang langsung di lakukan keduanya.
Dalam keluarga Jung mereka sangat takut dengan Jessica, apalagi kalau sudah marah mereka akan lebih memilih untuk menghindar dari pada jadi korban amukan Jessica.
Ketiga makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara sedikitpun, hingga akhirnya Jessica angkat bicara.
" Belum ada informasi tentang keberadaan oppa dan unnie Appa?" Tanya Jessica.
" Haa belum ada, anak buah Appa belum mendapatkan informasi tentang mereka." Jawab penatua Jung lesu.
" Appa harus menyuruh anak buah Appa untuk segera menemukan mereka, kita tidak tahu kapan perasaan rindu Lisa akan berubah menjadi benci. Tadi aku sempat ke mansionnya dan tatapan mata Lisa sudah di penuh kekecewaan saat dia membuka pintu mansionnya berharap yang datang adalah appa, eomma dan kedelapan saudaranya tapi ternyata aku yang datang." Beritahu kristal.
" Appa akan menambah lagi orang untuk mencari mereka." Ucap penatu Jung yang hanya diangguki Jessica dan kristal.
Setelah selesai makan siang mereka kembali berbincang kecil tentang berbagai hal dan penatua Jung tidak hentinya menggoda putri bungsunya membuta kristal sangat kesal.
