25 | IPARZONE

48.7K 1.3K 42
                                    

Kiara mengetuk ngetukan jarinya di dagunya sambil menatap Devon yang sedang sedang main PS di kamarnya

"Ngapain liatin gue? ngode minta jatah ya lo?" tuduh lelaki itu, padahal Devon membelakangi nya. Bagaimana dia bisa tau Kiara sedang memincingkan sesuatu pada diri Devon

"Ck otak lo perlu gue cuci pake beklin kayaknya!" gadis itu kesal, apa apa Devon sangkutkan dengan hal negatif

"Dev"

"Dev ih" panggil Kiara pada lelaki itu yang diacuhkan

"Telinga lo, lo gadein?"

"Kali kali panggil sayang napaaa" Devon menyudahi game nya dan ikut berbaring di samping Kiara yang sedang bersandar di dashboard kasur dan memeluk gadisnya posesif

"G-gue mau nanya" Kiara nampak ragu akan hal ini, apa lelaki itu akan marah jika Kiara menanyakan ini??

"Pernikahan kita udah gue atur, buru buru amat. Pengen ena ena nya pasti ya?"

"SERIUS BISA GA SI?!" lagi lagi lelaki itu sok tahu apa yang akan Kiara tanyakan, otak benar benar sudah tak waras

"Yauda apa hum?" Devon memangut kan bibirnya sambil menatap adik iparnya itu. tidak, gadisnya.

"Promise to me, don't unggry??" perjanjian terlebih dahulu

"Tentang apa dulu?" balasnya sambil memejam nyaman disana

"Lo, sama Areza."

Sedetik itu juga Devon menatap heran gadisnya, untuk apa menanyakan soal dirinya dan orang yang ia sangat benci??

"Kenapa tiba tiba?" balasnya dengan nada datar

Iya juga, kenapa Kiara tak berkepikiran jauh dulu sebelum bertindak, tapi Kiara sangat ingin tahu ada apa Areza dengan lelaki yang ada di sampingnya sekarang

"Mau aja. Why? gaboleh?"

"Say it" balasnya santai yang masih nyaman memeluk Kiara

"Kenapa lo bisa musuhan sama Areza??" Kiara menatap Devon serius

"Muka nya gak enak dipandang makanya gue benci dia"

"SERIUS ANJING!!" sudah tau dirinya sedang kedatangan bulan, Devon yang memang dasarnya menjengkelkan terus membuat mood gadis berubah rubah

"Ngomong apa tadi? udh berani kasar?"

"Ya makanya jangan becanda mulu sayangg" balas Kiara gemas, sepertinya harus lemah lembut barulah lelaki itu tidak terus becanda??

Devon yang mendapat panggilan 'sayang' dari Kiara, sudut bibirnya tertarik. Devon berusaha menyembunyikan senyumnya

"Gue dulu sama dia berteman baik"

"Terus kenapa bisa saling benci?" Fokus Kiara kini teralihkan pada pembicaraan lelaki itu

"Pasti karna cewe? iyakan?" tuduh Kiara semena mena

Devon terkagum dengan tuduhan Kiara yang benar adanya, namun lelaki itu belum sepenuhnya siap menceritakan masa lalunya pada siapapun, terkecuali Safira lah yang tau semuanya.

"No!, Ada satu hal yang buat kita saling mengibarkanbendera perang" elaknya, berusaha terlihat tak ada yang ia sembunyikan

"Ya! satu hal itu karna cewe. Adel kan dev??"

"Meskipun Adel itu emang bener sepupu lo, di hati mungil lo pasti ada rasa Dev"

"Seperti kita sekarang. Tapi gue ga sepenuhnya percaya sama lo"

IPARZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang