"Abang mu pernah bilang 'kematian ituu akan datang dengan sendiri nya, jadi kita gaperlu mikirin itu. Kita cukup nikmati apa yang tuhan telah rencanakan' " ucap Keira

"Tapi kenapa tuhan ambil bang ian secepet ituu" tangis Letta pecah

Raka memeluk gadis di sampingnya mencoba menenangkannya

"Letta liat bang aka, denger yah semuanya sudah terjadi ini semua udah takdir ta coba buat terima ini yah, Rian bakal sedih kalo liat kamu begini" Raka menghapus air mata Letta

"Jujur ta, aku nyimpen perasaan ke Rian sejak kita kenal. Dia beda dari laki laki yang pernah aku temuin, dia buat aku lupa bahwa aku ga akan lama lagi di sini" ucap Keira dengan isakan tangis nya

Letta menghampiri Keira, memeluk wanita itu. Letta mengelus punggung nya

"Rasanya berat kan kak? aku tau kok"

"Kak Kei gabole patah semangat yah, inget semua kata kata bang ian yah. Kalo kakak mu ceritaa, kak kei bole kok luapin semuanya ke Letta" lanjut nya

Keira tersenyum membalas pelukan Letta.

...

Alvar melempar hp yang rusak ke meja, yang telah di banting oleh Letta tadi. Ia duduk di salah satu bangku yang ada di markas Bragasta

"Panggil ahli IT buat benerin tu hp" ucap nya gusar

"Gimana tadi Al?" tanya Aska

"Tuh hp di banting Letta sebelum dia liat vidionya"

Alvar mengacak ngacak rambut nya frustasi
"ARGHHH,gue sesayang itu sama Letta marrr"

"Iya iya al gue tau, tanpa lo bilang kaya gitu juga gue tauu. Lo tenang dulu yahh nanti kita pikirin lagi gimana caranya ngomog sama Letta" Amar menepuk pundak sahabatnya itu

Anak Bragasta yang lain hanya bisa terdiam melihat leader mereka yang seddang frustasi. Mereka tau ini salah paham, Rian meninggal karna tertabak mobil, bukan siksaan dari Alvar.
Mereka memang sempat berantem di jalan itu, saat itu Rian terdorong ketengah jalan bertepatan dengan mobil yang melaju dengan cepat dan disitulah ia menghembuskan nafas terakhirnya.
(Kejadian rinci nya ada di bab-bab sebelumnya)

...

Kesesokan hari nya para remaja itu melanjutkan hari hari mereka. Di jam istirahat Letta dan adel menyusuri korridor sekola jntuk menuku ke kantin.

"Taa, bentar ta dengerin gue dulu" Amar mengikuti gadis itu sambil mencoba untuk berbicara dengannya

"taaa, please dengerin dulu penjelasan Alvar. Kejadian nya ga seperti yang lo pikirin taa" ucapnya membujuk

Letta muak mendengarnya, ia menghentikan langkahnya menatap mata Amar yang dari tadi mengikutinya

"Kak Amarr, Mau apa lagi si yang harus di perjelas?"

"Taa-"

"Taa apah? Udah yahh bilang ke penghianat itu, jangan pernah temuin Letta lagi. Letta mau tunangan sama kak Raka" ucapnya spontan

Adel yang mendengarnya terkejut. Letta mmenarik tangan Adel dan pergi meninggalkan Amar yang diam terpaku.

"Taa, beneran?" Tanya Adel serius

Letta tak sanggup menjawab ia hanya menggelengkan kepala, gadis itu sedang menahan tangisnya

"Ga del, itu cuma buat Alvar berhenti" tangannya bergetar ia tak sanggup, ceat cepat ia menutup muka nya dengan telapak tangannya menyembunyikan air mata yang telah menetes didalam sana

Adel mengerti perasaan sahabatnya itu, ia memeluknya erat.

"Sttt udah jan nangisss"

"Engga kok ga nangis. Btw lu masih sama kak Amar?" Letta mengalihkan pembicaraan

"Masih ta"

...

Kata per kata yanng Letta ucap kan kepada Amar tadi sampai ke telinga Alvar.

JLEB

Rasa sakit itu menusuk hati nya, air mata yang tidak dapat ia bendung lagi pun mengalir. Baru kali Alvar menangisi cewe di depn para sahabatnya

"Ga mungkin, lo boong kan mar??!"

"Al tenangin diri lo, sadar Alvarr" Gema menahan Alvar yang hampir saja memukul Amar

"Gini deh, biar lo percaya lo pastiin dulu deh al coba lo cari tau dulu. Ehhh sttt udahh duduk duluu Alvar turunin dulu emosi lo" Ucap Raden mencoba menenangkan Alvar yang memukulkan kepalanya sendiri ke dindiing.



...

Spoiler

"Jadi begini kejadian rinci tentang kematian Rian ............"

"KAKK STOPPPP"

'BYURRR'

"Gaaa, itu ga bener" ucap Letta menyela

...

udah ahh segitu dulu
penasara yaaa??

𝐒𝐄𝐆𝐈𝐍𝐈 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐘𝐀𝐀
𝐏𝐄𝐍𝐀𝐒𝐀𝐑𝐀𝐍? 𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐊𝐎𝐌𝐄𝐍 𝐁𝐈𝐀𝐑 𝐀𝐊𝐔 𝐂𝐄𝐏𝐄𝐓 𝐔𝐏 𝐘𝐀 𝐇𝐄𝐇𝐄𝐄

ALVARIOWhere stories live. Discover now