41 | KEMBALI?

584 31 4
                                    

"Jangan pernah menjadi pelangi untuk orang buta warna. Itu hanya akan sia-sia."

- Kyla Queensha Lacerta

"Lo ngapain kesini?" tanya Alana menunjuk Kayzen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ngapain kesini?" tanya Alana menunjuk Kayzen.

Kayzen menyerngit. "Harusnya gue yang nanya gitu," ucapnya.

"Idih," sinis Alana.

Kyla berdecak malas. "Diem. Kalian saling kenal?" tanya Kyla.

Keduanya hanya diam. Tak ada yang mau menjawab pertanyaan dari Kyla. Membuat gadis itu berdecak sebal.

Kyla beralih pada Kayzen. "Mau ngapain lo?" tanya Kyla.

Kayzen menatap balik ke arah Kyla. "Ayo balik La. Gue kangen lo. Naya juga," ucap Kayzen.

Kyla tampak menghembuskan napas pelan seraya menggeleng. "Berapa kali gue bilang. Gue gamau Kay. Gue sama Naya nyaman kaya gini," ujar Kyla.

Kayzen terdiam sambil terus menatap mata Kyla. Sedangkan Alana menjauh dari kedua insan itu. Terlalu lancang baginya untuk mendengarkan pembicaraan orang lain.

"Naya gimana La? Gue pengen ketemu," ucap Kayzen.

Kyla menghela napas. "Kay, udah malem. Gue gamau ribut. Mending lo pulang." Gadis itu berucap sembari mendorong Kayzen menjauh.

Setelah kepergian Kayzen, Alana kembali berjalan mendekati Kyla.

"Lo ada hubungan apa sama dia?" tanya Alana.

"Ga ada," jawab Kyla, lalu menoleh ke arah Alana. "Lo?" tanyanya.

"Nanti gue jelasin," ujar Alana.

• • • •

Jarum jam dinding terus bertambah. Sebentar lagi bel pulang akan berbunyi. Kyla menyenggol lengan Alana yang berada disampingnya.

Alana sontak menoleh padanya sembari mengangkat alisnya. "Kenapa?" tanya Alana kecil.

"Gue nanti mau bareng temen. Lo pulang duluan aja," ucap Kyla ikut mengecilkan suaranya. Keduanya harus berbicara pelan agar tak ketahuan oleh guru mapel. Yaitu Pak Hilman, guru yang mengajar Matematika.

Alana manggut-manggut paham seraya mengangkat jempol tangannya.

Beberapa menit berlalu, akhirnya semua siswa-siswi berhamburan keluar dari kelas masing-masing menuju parkiran maupun halte depan.

Kyla berjalan beriringan bersama Alana di koridor. Kyla yang melihat Alana terus mengikutinya mendengus malas.

"Ngapain?" tanya Kyla.

ZAKYLA : Love And Truth [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang