Oh, My Boss - 13

975 141 22
                                    

Normal POV

Mobil yang dikemudi Nappan melaju dengan kecepatan sedang menyusuri jalanan yang ramai lancar. Saat ini tugas Nappan membawa bosnya kembali ke rumah setelah ia berhasil membuat Mew dan Gulf bertemu. Setelah sepanjang hari memasang wajah yang frustasi akhirnya semua hal yang Mew pendam seolah menguar dari sorot mata berkilaunya dan dari sudut bibir yang terus terangkat mencetak lengkung senyum. Itu artinya benar dugaan Nappan, yang perlu Mew lakukan hanyalah melihat Gulf.

Mungkin orang-orang tidak banyak yang menyadari bahwa sinyal-sinyal yang Mew tunjukkan semakin kentara setiap harinya. Orang-orang hanya akan berpikir Mew bos yang mengada-ada namun itu caranya agar dia bisa selalu membuat Gulf terus melihat padanya. Dan Nappan adalah salah satu yang bisa menyadarinya setelah merangkai sederet kejadian yang awalnya hanya ia terka-terka. Itu mulai dari Mew menyelamatkan Gulf saat keributan di club, membiarkan Gulf tidur dipangkuan Mew dan kejadian-kejadian terlalu random di kantor antara Mew dan Gulf. Tapi malam ini ketika Nappan melihat Bosnya nyaman berada di sebuah rumah sederhana tanpa embel-embel bos besar yang harus diistimewakan dan disana ia disetarakan layaknya teman yang datang berkunjung membuat Nappan semakin yakin bahwa apa yang membuat Mew nyaman bukanlah apa yang ia miliki tapi tentang siapa yang sedang bersamanya.

Dan saat itu adalah Gulf.

Nappan melihat Mew sesekali dari kaca bagian depan mobil, Mew fokus pada layar ponselnya tapi dia tersenyum.

"Nappan, kamu lihat foto ini. Ini foto masa kecil anak brandal itu. Dia sangat jelek saat menangis hahaha," Mew menunjukkan foto yang berhasil ia abadikan dengan ponselnya secara diam-diam dari Gulf.

Nappan melihat sekilas lalu ikut tertawa bersama Mew.

"Hahaha. Lalu foto yang ini, hahaha dia, Pho nya dan Samy menaiki mainan truk kecil bertiga dan dia sekecil itu ada di belakang. Bagaimana kalau bocah itu terjungkal mundur hahaha," tawa Mew semakin pecah apalagi ketika dia bisa membayangkan situasi dalam foto itu.

Nappan kembali ikut tertawa, tapi kali ini tawa yang haru. Nappan bisa menghitung dengan jarinya berapa kali Mew pernah tertawa selepas ini. Nappan berkerja pada keluarga Jongcheveevat sejak ia lulus sekolah dan Mew masih duduk di bangku sekolah menengah. Bahkan bisa dikatakan Nappan adalah saksi hidup semua perjalanan Mew sampai saat ini. Itu yang membuat Nappan bisa memahami Mew lebih dari Mew memahami dirinya sendiri.

Tanpa Mew sadari mobilnya sudah tiba di rumahnya. Nappan memarkirkan mobil dan membiarkan Gun membuka pintu untuk Mew.

"Dew sudah kembali?" Tanya Mew pada Gun.

"Sudah, Khun," Mew kembali berjalan setelah ia mendapatkan jawaban.

Melihat Mew sudah hilang dari jangkauan pandangan Gun bergegas menghampiri Nappan dan berdiri merapat.

"Dari mana saja kalian?" Tanya Gun setengah berbisik.

"Acara makan malam Tuan Han. Kenapa?" Nappan menjawab dengan sinkron.

Gun memukul lengan Nappan gemas. "Aku melihat Tuan Han diacara Dokter Prew. Tapi aku meminta orang-orang mengatur agar Tuan Han tidak bertemu dengan Khun Dew," ujar Gun menggebu-gebu.

"Benarkah? Lalu semua aman?" Tanya Nappan khawatir.

"Siapa anak buahmu," ujar Gun dengan sombong sambil membusungkan dada.

"Hahaha. Kalian terbaik," jawab Nappan kemdian mengusak pucuk kepala Gun.

"Lalu kemana kalian pergi? Menemui Fon? Ckk, seharusnya Fon segera menemukan kekasih supaya dia tidak terus menjadi bayang-bayang masa lalu Khun Mew dan Khun bisa lebih mencintai Khun Dew. Aku kasihan pada Khun Dew."

OH, MY BOSS!Where stories live. Discover now