Pemuda fresh graduate itu bernama Gulf, putra kedua dari sebuah keluarga sederhana pengusaha toko kelontong. Gulf memiliki seorang kakak perempuan bernama Sammy yang sudah bekerja cukup lama di sebuah perusahaan importir.
Gulf yang enggan melanjutk...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kios kelontong Nyonya Kan dan tuk-tuk langganan Ma. Bangunan lawas dua lantai untuk kios di lantai bawah dan rumah tinggal di lantai atas.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bangunan gedung perusahaan SJ Group yang menawan di sisi pinggiran sungai Chao Phrya.
***
Kios Nyonya Kan biasanya tutup di jam sembilan malam. Gulf menarik pintu rolling penutup kios dan hanya menyisakan satu pintu kecil yang tidak dikunci sebagai akses pemilik rumah keluar masuk ke rumah. Ketika malam hari penjual street food mulai berjualan di sepanjang jalan depan kios Nyonya Kan. Tidak ada hari yang sepi disana, hampir setiap hari Gulf mendengarkan kebisingan.
Sunyi menyelimuti ketika dini hari, tapi hey siapa yang peduli, Gulf sudah tidur pulas saat itu!
Sudah lebih dari jam sembilan malam namun Gulf belum juga mendapati mobil merah milik Sammy menepi di badan jalan. Gulf mengawasi sekitar memastikan mungkin mobil tiba dari kejauhan. Tapi tidak ada. Sejauh mata Gulf menjelajah hanya terlihat para pejalan kaki yang membeli makanan di sekitar sana.
"Dimana Phi mu?" Tanya Ma yang entah sejak kapan menyusul Gulf keluar.
"Gulf juga sedang menunggunya," jawab Gulf.
"Apa dia tidak mengirim pesan? Pulang terlambat misalnya?"
"Tidak ada Ma! Kalau Phi sudah memberi tahu Gulf, Gulf tidak akan berdiri di sini sekarang!"
"Apa dia sedang berpesta?" Ma bergumam.
"Mungkin," Gulf mengangguk.
RING RING...
Suara dering pesawat telfon yang ada di dalam kios membuat Ma cepat melesat masuk. Ma pikir itu adalah telpon dari pelanggan yang memesan sesuatu.
"Selamat malam, Kios Nyonya Kan? Apa yang anda cari?" Sambut Ma.
["..."]
"Hah?!! Apa?!!" Suara Ma yang terpekik membuat tubuh Gulf cepat beranjak menyusul masuk.
"Ada apa Ma?" Gulf bertanya saat Ma masih memegangi gagang telfon dengan ekspresi yang shock.
