[COMPLETED] REHEATED HEART ( #01. Heart Series).

💜 REHEATED HEART :9.2 💜

Kebakaran yang terjadi di perusahaan farmasi sekaligus labolatorium milik Carnwell Company di Singapura tidaklah  seburuk dugaan Kellan, hanya butuh waktu satu jam lebih untuk memadamkan api. Penurut petugas Damkar, api berasal dari bagian sayap kanan gedung sekaligus tempat produksi obat, untuk saat ini masih belum bisa diketahui apa penyebab pastinya, murni kecelakaan atau ada campur tangan manusia.

"Beruntung sedang tidak ada ilmuwan bertugas kalau tidak kerugian yang kita derita tak cuma secara materil saja" Jason memberikan laporan sambil melangkah mengikuti Kellan memasuki bagian sisi sayap yang terbakar.

"Ada yang mengganjal dari ini semua, keamanan dan proteksi pada pabrik kita disini seketat di Jerman, lagi pula alasan awal aku memilih lokasi di sini mengingat betapa protektifnya para pegawai kita. Karyawan di sini juga dipilih dengan selektif agar bisa meminimalisir kejadian seperti ini" Kellan bicara dengan dahi mengerut. Sejak tadi syaraf di sisi kanan kepalanya berkedut-kedut nyeri. Entah kenapa hatinya tidak tenang.

"Sir, apa yang ingin anda sampaikan?" Jason bertanya dengan tanggap.

Kellan berbalik, satu tangan memijit pelipis sementara lainnya diletakkan di atas pinggang. "Apa menurutmu semua ini tidak aneh? Kebakaran di salah satu pabrik perusahaan paling ketat penjagaan di hari aku datang ke sini?" lalu menggemertakkan gigi gerahamnya.

Jason memahami kecurigaan atasannya. Mendadak ia bergerak canggung karena benda di dalam saku depan celana depannya bergetar nyaring.

"Apa itu?" tanya Kellan. Menatap lurus ke arah bawah bagian tubuh tangan kirinya.

Jason mengeluarkan benda mungil berwarna hitam yang mirip ear buds serta berkedip-kedip mengeluarkan cahaya merah, air mukanya berubah tegang seketika. "Sir ini...." menatap panik Kellan lantas membuka ponsel yang berada di saku jas depannya. Terlihat terburu-buru mengecek sesuatu.

Kellan bergegas maju sewaktu Jason menyodorkan ponsel lipat miliknya dengan tangan gemetar. Kellan mengambil benda tersebut agak kasar, kedua bola matanya hampir saja keluar sewaktu mendapati apa yang dilihatnya pada layar gadget. Seketika meraih ponselnya sendiri dari dalam saku celana lalu memaki keras. "Brengsek bagaimana bisa aku mematikan nada dering dan getarnya!" .

Disaat bersamaan panggilan masuk datang, itu dari Ilonka. Cemas. Kellan segera menerima telpon. Jantungnya dipompa sangat cepat sewaktu mendengar suara panik bercampur isak tangis sang istri. Sejujurnya Kellan kurang bisa menangkap apa yang diucapkan Ilonka sebab wanita tersebut berbicara terlalu cepat dan kata-katanya juga berantakan, tapi ketika Kellan mendengar suara lain, yaitu bunyi berisik mirip pintu digedor, sadarlah Kellan situasi genting macam apa tengah dihadapi istrinya.

Kellan berlari menyusuri lorong, setengah berteriak memberitahu Ilonka supaya mencari jalan rahasia yang sengaja dibuat oleh saudaranya ketika membangun rumah itu dan letaknya ada di dalam kloset kamar mereka. Namun belum selesai Kellan berbicara, sambungan terputus. Sinyal mendadak mati dari tempat Ilonka. Kellan memaki-maki sambil terus berlari sementara Jason ikut mengejarnya dari belakang.