💜 REHEATED HEART : 5.2 💜

212 25 2
                                    

Kellan menerima pukulan dari Archel tanpa mengelak sama sekali, satu tinju mengenai hidungnya sedangkan yang lain menabrak bahu kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kellan menerima pukulan dari Archel tanpa mengelak sama sekali, satu tinju mengenai hidungnya sedangkan yang lain
menabrak bahu kanannya. Ilonka memekik melihat kejadian itu, menghambur cepat berusaha menahan adiknya namun Ilonka justru terdorong hingga mundur beberapa langkah ke belakang serta hampir terjatuh andai saja asisten Kellan, Jason, tidak dengan cepat menahan tubuhnya.

"Dasar brengsek kau pikir aku tak tahu apa rencana mu! Berani-beraninya kau memanfaatkan kebaikan serta kepolosan kakakku. Lagi!" Archel mencengkram erat kerah kemeja Kellan. Urat syarafnya menebal, wajah serta retina memerah akibat amarah. Archel sudah dalam kondisi siap memuntahkan lahar gunung berapi nya sendiri

Sementara Kellan, meski hidungnya mengeluarkan darah serta terluka, dia masih terlihat tenang. Membalas tatapan Archel yang dipenuhi oleh kebencian dengan sorot datar.

Tangan Archel yang terkepal sudah berada di udara, siap melayangkan lagi bogeman ke muka mantan kakak tirinya itu namun sepasang tangan Ilonka kini melingkari lengan Archel.

"Arc, cukup! Ini tidak seperti yang kamu pikirkan. Tolong lihat aku! Please....jangan begini kamu juga bisa melukai dirimu sendiri" pinta Ilonka memohon. Menarik tangan adiknya, berusaha membuat Archel berpaling padanya. "Apa menurutmu aku tipe yang akan semudah itu menyerah. Kalau kau memang menyayangiku kumohon berhenti lah".

Memutar lehernya pelan, sepasang netra berwarna coklat karamel serta coklat keemasan sama saling beradu. Bahu Archel bergetar, tubuhnya gemetar. Ilonka bisa melihat jika kemarahan adiknya mulai surut. Lantas ketika Archel melepaskan Kellan dari cengkeramannya, ia mendesah panjang dan lega.

Ilonka meraih Archel, setengah menyeret pemuda itu sementara Archel tampak berusaha menenangkan diri. Napasnya memburu hebat, dadanya naik turun cepat. Mendongakkan kepala sambil berkacak pinggang, setengah berteriak lalu kembali menurunkan pandangannya kepada kakak perempuannya. "Kita pergi dari sini".

Archel menarik kasar tangan kurus Ilonka, setengah menggeret wanita itu agar mengikutinya tanpa mempedulikan protes kakaknya.
"Arc, sakit".

Kellan yang melihat kejadian tersebut tak bisa tinggal diam begitu saja. Mengejar si adik kakak, lantas menarik kasar bahu kiri Archel hingga terdorong sedikit ke belakang, membuat Ilonka hampir tertarik ke depan menabrak bahu tegap sang adik.

"Kau tidak dengar apa kata kakakmu barusan? Dia kesakitan" dalam suara bariton Kellan terdengar begitu berbahaya. Ekspresinya keras. Rahangnya mengetat seraya menurunkan pandang ke bawah.

Archel mengekor arah mata Kellan, sejenak terkejut melihat tindakannya sendiri dan segera melepaskan pegangannya dari Ilonka di saat sama Kellan juga melepaskan tangannya.

"Maaf" kata Archel sambil lalu pada Ilonka. Memalingkan muka lagi dan memberikan pandangan setajam predator kepada Kellan. "Alasanku marah karena aku tak bisa mempercayai dirinya. Setelah apa yang ia perbuat pada kakak bisa-bisanya sekarang muncul di depan kita dan bagaimana secara kebetulan segala dalam hidup kita menjadi kacau lagi" memberikan tatapan sengit.

[COMPLETED] REHEATED HEART ( #01. Heart Series).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang