Theodore Tanaka – Tidak ada yang lebih buruk dari penyesalan.
●●●
Syuting hari terakhir Jeffilon, jauh lebih sibuk dari hari-hari sebelumnya. Tepat di hari yang sama, Jenova sudah diizinkan untuk keluar dari rumah sakit. Dirinya hanya perlu melakukan terapi dengan psikiater secara rutin dalam kurun waktu tiga bulan. Jenova menyanggupi, toh sudah menjadi rutinitas rutin sepanjang hidupnya dahulu, bertemu dengan ahli kejiwaan.
Beralih pada Jeffilon, laki-laki itu tengah membaca susunan script kasar yang diberikan. Terlihat mempertegas rahang saat sesuatu tidak selaras – hal itu membuat Jeffilon jauh lebih tampan saat larut dalam pekerjaannya.
Hari itu, syuting dilakukan pada area terbuka dan jadwal lokasi hari terakhir bocor pada kalangan publik. Menjadikan, banyak penggemar yang turut hadir meramaikan. Kondisi sedikit tidak kondusif saat Jeffilon memperhatikan keluar jendela.
Pintu van terbuka, pekik para penggemar yang melihatnya⸺menarik seulas senyum pada birai Jeffilon. Julian yang membuka pintu meminta Jeffilon untuk segera keluar, proses syuting akan dimulai. Set up tempat telah siap, kamera akan segera rolling. Para makeup artist bekerja dua kali lebih cepat untuk menyelesaikan tatanan para pemain.
Proses syuting berjalan lancar... take demi take dilakukan dengan serius. Seperti perlombaan hari ini adalah penentuannya. Bagi para desainer ini adalah waktu yang tepat sebagai pembuktian siapa yang pantas. Tidak menyia-nyiakan kesempatan para brand ambassador turut melakukan dan membantu secara maksimal.
Netra Jeffilon jatuh pada balik layar. Alisnya menukik dengan kerutan tidak senang. Hingga pengambilan gambar selesai, tungkainya berlari menghampiri.
"Apa yang kau lakukan di sini?!" tanyanya tegas.
"Melihatmu?"
"Wajahmu bahkan masih pucat, Jeno... kau harus istirahat chérie, pulanglah."
Marffilon juga Nathaniel di sisi Jenova tidak berkata banyak.
"Aku mau menemanimu, Jeff. Marffilon bilang padaku bahwa aku sudah baik-baik saja. Dokter di rumah sakit juga memberiku izin." Jelas Jenova.
Jeffilon melirik pada sang adik yang justru menjauhi tatapan Jeffilon. Jenova memaksa, Marffilon dibuat tidak bisa menolak. Nathaniel sama saja... laki-laki itu hanya diam.
"Tunggu di mobil!" perintah Jeffilon.
"Tidak,"
"Chérie..."
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET ME IN MILAN ☑️[END] [JAEJEN]
Fanfiction[JAEHYUN X JENO] [21+] [MxM] [BxB] 𝐉𝐞𝐟𝐟𝐢𝐥𝐨𝐧 𝐒𝐦𝐢𝐭𝐡, soloist juga aktor kenamaan Korea Selatan memiliki cerita masa lalu yang belum selesai tentang laki-laki bernama 𝐃𝐢𝐨𝐫𝐣𝐞𝐧𝐨𝐯𝐚 𝐀𝐥𝐯𝐢𝐧𝐞𝐧𝐨. Kepergian Jeffilon sepuluh tahun...