6 - Meet Me in Milan

4.8K 644 90
                                    

Jeffilon Smith – I shouldn't be jealous, you aren't even mine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeffilon Smith I shouldn't be jealous, you aren't even mine.

●●●

Pagi hari menjelang, Jeffilon bangun dengan denyutan sakit pada seluruh kepalanya. Dapat dipastikan penyebabnya, karena semalam ia terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Netra menatap pemandangan kota Milan dari kaca jendela. Terlihat lalu lalang kendaraan maupun pejalan kaki di trotoar. Milan tidak pernah sepi, terlebih lagi di pagi hari.


Tok... tok... tok...!


Pintu kamarnya diketuk tiga kali. Jeffilon berdeham untuk sekedar memberi tahu bahwa dirinya telah bangun. Menuruni ranjang, Jeffilon terlebih dahulu membasuh wajahnya, juga menyikat gigi. Karena hari itu masih hari istirahatnya, Jeffilon tidak langsung mandi atau bersiap. Setelah selesai dengan urusan kamar mandi, Jeff keluar dari kamar. Tidak ada satu orangpun yang terlihat, namun aroma makanan menguar dari area ruang makan. Jeffilon membawa langkahnya untuk menghampiri.

Senyum bulan sabit kembali menyapa indera penglihatan Jeffilon. Jeno berdiri di sana, laki-laki itu baru saja selesai menata sarapan untuk Jeff. Cukup banyak, dan semua menu kesukaan laki-laki yang lebih tua. Juga, terdapat kopi hitam yang aromanya bercampur nikmat dengan pancake hangat disirami madu.

Jeff menatap kearah Jeno sekilas, lalu duduk di kursinya. Memperhatikan satu persatu jerih payah apa yang personal assistant-nya siapkan. Tangannya meraih alat makan yang sudah disediakan Jeno. Memotong sandwich-nya lebih dulu. Isian tuna yang meleleh dipadukan dengan telur setengah matang juga potongan bawang merah, terasa pas di lidah milik Jeffilon. Rasanya, itu adalah sandwich terenak yang pernah ia makan, sangat sesuai dengan lidah miliknya.

Jeffilon melirik Jeno yang masih setia berdiri di tempatnya. "Kau tidak ikut sarapan?"

Jeno menggeleng.

"Duduklah, ini terlalu banyak untukku. Bantu aku makan!" perintah Jeff.

Jenova mengangguk, lalu duduk di depan Jeffilon. Sebenarnya, Jeno sudah sarapan tadi sebelum berangkat ke hotel. Nath yang menyuapi dirinya ketika masak sarapan milik Jeffilon. Oleh karena itu dari sekian banyak pilihan makanan, Jeno hanya memakan potongan buah apel juga semangka.

Jeffilon menyantap hidangan dengan lahap, Jeno senang sekali melihatnya. Beruntung, skill memasaknya selalu diasah oleh Nath dan Quin, yang satu mengajarinya memasak sementara satunya selalu memerintah Jeno memasak untuknya. Beberapa suap buah dirasa cukup. Jeno kembali memperhatikan wajah laki-laki itu diam-diam, Jeffilon terlihat pucat.

"Apa kau baik-baik saja? wajahmu pucat," tanya Jeno memastikan.

Jeff menatapnya setelah menaruh kembali secangkir kopi di atas meja.

"Tidak, aku hanya terlalu banyak minum semalam."

"Ah, kau minum?" tanya Jeno sedikit terkejut.

"Hanya wine, seharusnya tidak akan berefek terlalu parah."

MEET ME IN MILAN ☑️[END] [JAEJEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang