23 - Meet Me in Milan

4K 490 33
                                    

Aelffilon Smith – Bahagia adalah kau yang menciptakannya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aelffilon Smith – Bahagia adalah kau yang menciptakannya sendiri...


●●●


Jeffilon menunduk dalam. Kedua telapak dibawa menggenggam tangan milik Jenova yang terbebas dari IV-drip. Air mata masih saja luruh membasahi kedua pualam. Tidak ada lagi cekung menawan. Jeffilon dilanda kesedihan mendalam.


Punggungnya ditepuk, seseorang memberi kekuatan.

"Jeff, kau tidak ingin makan lebih dulu?" tanya Julian.

Sudah dua jam sedari Jenova dipindahkan pada ruang rawat.

Kondisinya dinyatakan stabil, walau sewaktu-waktu kemungkinan buruk bisa saja terjadi. Jenova berhasil melewati masa kritisnya. Laki-laki itu memilih bertahan.

Jeffilon menggeleng sebagai jawaban.

"Jenova akan marah padamu jika kau seperti ini, Jeff."

"Apa aku kurang dalam mencintainya?" tanya Jeffilon jauh dari topik yang Julian bicarakan.

Julian terdiam. Tidak tahu harus menjawab seperti apa.

"Bagaimana caranya aku bisa bertukar posisi dengan Aelffilon? Bagaimana caranya aku bisa menghidupkan Ael dan menukar nyawaku dengannya agar Jeno tidak seperti ini?"

"Jeff kau bukan Tuhan."

Tangis Jeffilon semakin pilu.

Tangan Julian meraih pundak sang sahabat, mengusapnya lembut berupaya memberi ketenangan.

"Kau dan Ael... kalian sama-sama berharga. Tidak ada yang tahu isi kepala Jenova. Banyak alasan seseorang melakukan tindakan seperti Jeno. Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Kau sudah melakukan yang terbaik."

Jeffilon menatap paras rupawan sang kekasih. Terlihat damai dan sangat menawan meskipun pucat tidak dapat ditutupi.

"Bagaimana kalau dia memilih untuk pergi bersama Ael? Bahkan dia enggan membuka mata."

"Dokter mengatakan bahwa Jenova akan baik-baik saja bukan? dia akan membuka matanya Jeff. kau harus percaya itu."

Jeffilon tidak lagi menjawab. Kata-kata Julian terus diharapkan diam-diam. Kepalanya direbahkan menimpa punggung tangan Jenova, Jeffilon mendusal manja.


Pintu kamar terbuka...

"JENO!" sebuah suara tersirat khawatir tidak sama sekali membuat Jeffilon merubah posisinya.

Julian menoleh, menemukan Darriel dengan seorang perempuan yang berlari menghampiri ranjang Jeno. Tatapan penuh pertanyaan Julian lemparkan pada Darriel.

MEET ME IN MILAN ☑️[END] [JAEJEN]Where stories live. Discover now