04

84.9K 6.1K 260
                                    

A Frozen Flower
Sekuntum bunga yang beku
🥀

Rip Laura Belva Anneline.

Bingkai foto Laura bersanding dengan abu pembakarannya, disimpan rapi di dalam guci indah berwarna hijau gelap itu, pun dihiasi beberapa lilin sekelilingnya. Beberapa orang datang berdatangan untuk memberikan belasungkawa, juga menyemangati keluarga yang ditinggalkannya.

Satu persatu dari mereka pergi beranjak pulang, menyisakan Areline dan Launa, juga Jeff yang setia berada di samping sang kekasih.

Launa berdiri dengan jarak satu meter dari sang bunda, yang kini sedang duduk bersimpuh sambil memejamkan mata memberikan doa pada putrinya, Laura.

Areline untuk kesekian kali menyeka air matanya, hal itu tak luput dari pandangan Launa.

Jeff dengan posisi merangkul Launa itu mengusap punggung sang kekasih, menyalurkan kekuatan. Kacamata hitam yang bertengger di hidungnya membuat tampilan Jeff begitu menawan dengan dresscode serba hitamnya itu.

Launa sudah tidak lagi menangis sejak pagi tadi, perempuan itu lebih banyak diam dengan wajah yang memucat. Jeff sangat khawatir, karena Launa belum mengkonsumsi apapun sedari malam.

Jeff menarik kepala Launa agar bersandar di bahunya, mengusapnya dengan pelan tanpa mengucapkan apapun. Jeff tahu, Launanya sedang berkabung, ia tidak mau banyak bicara, pria itu ingin memberikan ruang pada sang kekasih, mengambil peran untuk memberikan sandaran paling nyaman.

"Jeff.." panggil Launa pelan.

"Iya, sayang?"

Launa menatap ke arah Areline dengan sendu, pun kembali beralih pada foto Laura yang sedang diusap oleh sang bunda.

"Apakah jika aku yang mati, bunda akan menangis juga seperti itu?" Ucap Launa tersenyum tipis.

Jeff bungkam, pria itu tidak tahu harus menjawab apa. Jeff mengerti bahwa Launa begitu retak prihal keluarga, berjauhan dengan Areline selama proses dewasanya bukanlah hal yang mudah. 

"Ada aku yang selalu mencintaimu," hanya kata itu yang akhirnya mampu menjadi jawaban Jeff.

Launa tersenyum tipis. Ya, sejauh ini memang kasih sayang Jeff yang benar-benar terasa dalam perjalanan hidupnya.

"Ayah..."

"Aku sudah telphone ayahmu, dia sedang dalam penerbangan. Besok ia akan sampai," ucap Jeff.

Launa mengangguk paham, ia tidak kaget dengan tabiat sang ayah yang selalu sibuk kerja. Bahkan saat dirinya masih tinggal dengan pria itupun Launa sering ditinggal sendirian di mansion besarnya. Perpisahan Areline dan Artha adalah awal patah hati anak-anaknya.

"Launa, sini Nak." panggil Areline yang kini sedang menoleh kebelakang, menatap ke arah Launa.

Jeff melepaskan rangkulannya, dan Launa berjalan mendekat ke arah Areline. "Iya, bunda?"

Areline menatap dalam Launa, hal itu membuat Launa menukik alisnya bingung. Pandangan Areline seketika langsung beralih ke arah Jeff, "bisa tinggalkan kami berdua? Aku ingin bicara dengan anakku."

Ribuan kupu-kupu berterbangan pada perut Launa, perasaan senang menyeruak hatinya di tengah nuansa duka. Anakku? Apakah itu artinya Launa memiliki posisi yang sama dengan Laura di hati sang bunda? Atau, ia tetap kalah satu langkah dibelakangnya?

A Frozen Flower [ Terbit ]Where stories live. Discover now