14. Istri Sah Yang Tersimpan

Mulai dari awal
                                    

Benar saja, di dalam kamar Arayi, Seni menemukan sebuah album yang dipenuhi dengan foto mesra di antara Arayi dan seorang perempuan yang begitu cantik.

Album itu tersimpan di meja kerja. Bersama setumpuk dokumen lainnya.

Sampai akhirnya, ia menemukan sebuah kartu nama di salah satu laci. Ada nama Alsha di sana. 

Alshadina Sekar. 

Membuat Seni menangis tersedu-sedu.

Di kartu nama itu tertera profesi Alsha sebagai pemilik sebuah toko bunga di daerah Daan Mogot, Jakarta Barat. Berbekal alamat yang tertera di kartu nama tersebut, Seni menghapus air mata kehancurannya. Lalu bergegas bangkit dan kembali pergi menaiki motor, menyongsong nestapa, menjemput lara.

***

A&A Florist.

Dari namanya saja Seni sudah bisa meneguk duka. Jika bisa diperbolehkan memakai ilmu menebak, sudah barang pasti artinya Arayi dan Alsha, kan?

Sekali lagi, Seni meneteskan air mata. Lalu menguatkan diri memasuki toko bunga itu dengan hati luluh lantak.

"Selamat datang di A&A Florist. Saya Kanaya, ada yang bisa saya bantu, Kak?" Seorang staf datang menghampiri dengan ramah. Sementara Seni dan wajah sendunya tak bisa berbuat banyak selain pura-pura tersenyum.

"Sa-saya mau beli bunga, Mbak." Seni bersuara lirih. "Buat salam perpisahan."

Staf itu sedikit mengubah mimik, sadar bahwa pengunjungnya kali itu tak sedang bersuka cita. "Mari saya bantu pilih bunga, Kak. Untuk bunga yang mewakili pesan yang Kakak maksud, kami ada mawar hitam, anggrek, lili, dan gladiola. Kakak bisa custom jumlah dan rangkaiannya."

Seni mengangguk. Sesungguhnya ia tak datang untuk kembang, tapi ia datang karena sudah bersiap untuk tumbang.

"Lili putih kayaknya bagus ya, Mbak?" Seni memilih dengan hati patah. "Tiga tangkai aja bisa?"

Kanaya pun mengangguk. Lalu segera merangkai sesuai yang dipesan Seni.

"Ehm, Mbak. Mbak Alsha ke mana, ya?" Biarlah pura-pura kenal, Seni hanya ingin tahu sampai mana ia dikelabui oleh Arayi.

"Lho Kakak kenal Mbak Alsha? Mbak Alshanya sedang keluar makan siang, Kak, sama suaminya. Kakak temannya Mbak Alsha?"

Seni mengangguk. Cukup tahu sekali lagi bahwa sudah pasti Alsha dan Arayi adalah pasangan suami istri. "Iya, Mbak. Tadi lewat jadi sekalian mampir beli bunga. Suaminya Mbak Alsha orang mana, Mbak? Saya dulu diundang tapi kebetulan saya di luar kota jadi nggak bisa datang."

"Oh, Mas Arayi orang Jakarta aja kok, Kak. Orang Pondok Indah. Orang kaya, Kak. Hehe. Punya perusahaan besar."

Seni terdiam, yang dimaksud Pondok Indah pasti rumah Kamila. "Masih tinggal sama mertua ya mereka, Mbak? Kapan-kapan saya ingin main, kangen sama Mbak Alsha."

"Nggak kok. Mbak Alsha dan Mas Arayi setelah nikah tinggal di Casa Jardin situ, nggak jauh dari sini, Kak."

Kali ini entah sudah berbentuk apa hati Seni di dalam sana. Begitu bunganya selesai dirangkai, ibu dari Bhara itu segera pergi dengan tangisan yang baru. Dia harus melalui jalan yang panjang untuk sampai di rumah yang Arayi peruntukkan untuk membodohinya di daerah Pakubuwono.

Sepanjang jalan, air matanya menetes begitu deras. Sudah berdoa siang malam agar terhindar dari pria yang seperti ayahnya, nyatanya suaminya malah tak ada beda. 

Seperti inikah rasanya jadi Melati? 

Menikah dengan niat bahagia, tapi diberi luka seluas samudera.

Menjelang petang Seni tiba di daycare untuk menjemput Bhara, lalu pulang, memasuki rumahnya yang sepi bagai tak berpenghuni. Entah ia harus bagaimana. Melanjutkan peran sebagai istri bodoh, atau membuka semuanya dan marah sebagai istri yang tersakiti.

Setelah makan malam, Seni berdiam diri menemani Bhara bermain di kamarnya. Dia hanya termenung, sesekali menangis. Perasaan, baru beberapa hari yang lalu segalanya masih terasa baik. Tapi kini, seolah ia sedang sekarat, tercekik.


***See You Tomorrow***
Day 14
Kita mundur-mundur cantik dulu ya, Beb. Kontes masih sisa 77 hari lagi. Kalau selamat sampai tujuan artinya masih akan ada 77 bab lagi :)
Jangan lupa follow IG akhiriana.widi ya, Kak. Hatur nuhun :)
Hidup istri sah!

Edit note: Republish version (bukan revisian, biar yang rapi2 ada di vesti cetak aja. Terima kasih buat yang udah baca, votes, an komen. Malam ini nggak ada tambahan bloopers, karena kemalaman dan udah ngantuk. Tapi sebagai gantinya, aku repost 3 bab sekaligus. Hihii enjoy!

SENANDUNG RUSUK RUSAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang