"19"

101 8 0
                                    

Sambil memijat tengkuk Azwa dari belakang, sementara Azwa Terus saja memuntahkan isi perutnya tapi yang keluar masih tetap sama yaitu cairan berwarna putih, tubuhnya pun sudah terasa begitu lemas.

Saat ia ingin terjatuh Arka sudah siaga menangkap tubuh Azwa, dan langsung membawanya kedalam kamar.

Arka pun langsung membaringkan tubuhnya Azwa di atas kasur.

" Masih mual ?"

" Masih, tapi enggak terlalu kek tadi"

" Ya udah aku siap-siap dulu Abis itu kita langsung kerumah sakit "

" Aku enggak papa ihhh"

" Enggak papa matamu itu yang enggak papa! Orang dari pagi muntah terus udah, enggak usah ngebantah, tuguin aku bentar "

Azwa pun hanya bisa pasrah dengan keputusan Arka, ia sudah tidak bisa lagi untuk menolak.

Kini Azwa dan Arka pun sedang berada di perjalanan menuju rumah sakit, Azwa pun terlihat begitu lemas sementara Arka sedang fokus mengendarai mobil.

Setelah lima belas menit dalam perjalanan kini kenzu dan Azwa pun sudah berada di parkiran rumah sakit.

" Kamu bisa kan jalan sendiri?"

" Bisa mas "

" Tadi kamu mangil apa ?"

" Mas , kenapa enggak boleh ya ?"

" Boleh kok "

Tanpa aba-aba Arka pun langsung menggendong Azwa, dan mendudukkannya di bangku depan.

Setelah mendudukkan Azwa Arka pun kembali memasang sabuk pengaman untuk Azwa, setelah memasang sabuk pengaman Arka pun sedikit mengecup kening istrinya.

" Udah siap kan ?"

" Hemmm"

Arka pun langsung melakukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Setelah cukup lama dalam perjalanan kini Azwa sudah berada di sebuah rumah sakit.

Arka pun kembali mengakat tubuh Azwa kedalam gendongannya.

" Mas turunin aja ya "

" Enggak boleh!kamu enggak boleh turun "

" Tapiii..."

" Enggak ada tapi-tapi " Azwa pun hanya bisa pasrah, sampai ia dan Arka sampai di depan pintu ruangan khusus untuk ibu hamil.

Saat Arka dan Azwa sedang mengantri, banyak ibuk-ibuk yang berbisik.

" Ihhh liat mas itu kasep pisan"

Sementara Azwa yang mendengar itu pun semakin mengeratkan pegangannya pada lengan Arka.

Sementara Arka tidak terlalu memperdulikan hal tersebut iya justru lebih asik dengan henpon yang ada di tangannya.

" Pasien atas nama mbak Azwa" Arka pun langsung mengakat tangannya mengambil nomor antrian dan langsung masuk keruangan pemeriksaan.

" Mas aku takut" sambil memegang tangan Arka dengan erat.

" Udah, ihh enggak usah takut kan ada aku"

Azwa pun langsung di suruh berbaring di atas banker rumah sakit.

" Jadi apa saja keluhan yang ada alami"dengan suara lembut khas seorang dokter.

" Dari pagi saya mual-mual terus dok "

" Sus tolong oleskan ini ke perut pasien " suster tersebut pun langsung mengoleskan sebuah jel di perut Azwa.

 MARRIED WITH CRUSH Where stories live. Discover now