"12"

129 63 7
                                    

Arka sedikit heran karena tiba-tiba saja Salsa diam di dalam pelukannya ,di dalam hatinya: tumben Slasa tiba-tiba jadi pendiam biasanya dia enggak kayak gini, mungkin cuma perasaan gue aja dengan posisi yang masih sama memeluk tubuh Salsa dari Belakang.

Arka pun angkat bicara tumben jadi pendiem biasanya pun kamu cerewet, Salsa pun membalikkan badannya kerah Arka, dan mengalungkan tangannya di leher Arka.

"Enggak papa Kok, cuma pengen di peluk lama-lama sama kamu"

"Kirain kamu lagi ada maslah"

"Enggak aku enggak ada masalah kok"

Untuk mengalihkan pembicaraan antara dirinya, dan Arka Salsa pun bertanya kepada Arka.

"Kamu' udah makan siang belum"

"Hemm belum"

"Ya udah kalok gitu kita makan kekafe yuk "

"Yok gas!"

Salsa pun mengandeng tangan Arka dengan begitu foseseip dan mereka berdua beringan berjalan keluar, dari rumah Salsa.

Sedangkan di rumah Azwa baru saja selesai mengisi karena membayangkan, Arka sedang bermesraan, dengan Salsa memikirkannya saja sudah begitu sakit, apalagi ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, tapi melihat Arka dan Salsa bermesraan sudah bisa bagi Azwa tapi ia tidak setangguh itu untuk tidak overtingking Apa lagi setatusnay dengan Arka sudah berubah , hal itu yang selalu membuatnya menangis sendirian di dalam kamar, ketika ia sudah tidak tahan untuk menagug itu sendiri maka ia akan bercerita pada Aurel
Tapi untuk sekarang ia begitu segan untuk bercerita pada Aurel.

"Haduhhh capek banget nagis dari tadi, terus perut'we laper banget mana lagi Mager masak lagi,ya udah deh makan di kafe aja tapi mataku bengkak eengak sihh "

Azwa pun berjalan kearah kaca, yang berada di samping lemari pakaian.

"Haduhhh mata gue sebam banget ya udah deh biar segera mandi aja dulu"

Azwa pun berjalan kearah kamar mandi, setelah beberapa menit mandi dan bersiap-siap akhirnya Azwa selsai melakukan hal itu,iya berjalan kearah meja rias yang berada di samping kasur dan mengambil tas selempang berwarna coklat, dan mulai berjalan keluar dari kamar.

"Pesen ojol dulu lah" dengan gerakan tangan merogoh henpon di dalam tasnya dan membuka aplikasi untuk memsan ojol, hedeh tingal nunggu biar cepet perutku laperr banget, sabar ya cacing-cacing dengan gerakan mengelus perutnya,

Setelah beberapa menit menunggu ojolnya tiba-tiba terdengar suara kelakson motor, dan suara kelakson motor itu berasal dari ojol yang di pesannya tadi,

"Bener ini dengan embak Azwa?"

"Ya itu dengan saya sendiri"

"Ini mas ojol, yang saya pesan tadi kan ?"

"Iya mbak ini saya.?"

"Baik mbak Azwa mau pergi kemana?"

"Ouuu saya mau nyari kafe"

Supir ojol tersebut pun menyodorkan helem kepada Azwa,
Azwa pun langsung naik keatas motor dan memakai helem yang di berikan supir ojol tadi, stelah cukup lama dalam perjalanan akhirnya Azwa sampai di kafe yang terbilang mini Malis, dan terlihat begitu ramai pengunjung, Azwa memberikan ongkos kepada sopir ojol, setelah memberikan ongkosnya Azwa langsung berjalan masuk kedalam kafe karena jujur cacing-cacing di dalam perutnya sudah Begitu rusuh.

"Hedeh akhirnya sampe juga yuhu makanan aku datang"

Azwa berjalan begitu cepat untuk memasuki kafe tersebut seperti ia di Kejar-kejar oleh rentenir.

 MARRIED WITH CRUSH Where stories live. Discover now