Chapter 1

5.3K 585 18
                                    

Di dalam sebuah rumah yang cukup mewah dan luas tetapi tidak terlalu mencolok, y/n sedang merenung di dalam kamar nya sembari memikirkan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

𝐏𝐎𝐕 (𝐘/𝐧)

Aku sudah mengumpulkan beberapa informasi, aku adalah anak kandung dari Kibutsuji Muzan namaku disini adalah Kibutsuji (y/n) aku berusia 5 tahun saat ini.

Ini adalah 370 tahun sebelum jalan cerita aslinya dimulai, bagaimana ini? Apa aku tidak bisa ikut ke jalan cerita aslinya? Bagaimana bisa aku menyelamatkan para husbu ku kalau begini.

Tok tok tok

"(Y/n) Okaasan masuk ya?" Ucap seorang wanita sambil masuk ke dalam ruangan

Dia adalah manusia biasa bernama Kibutsuji Ayumi, ibu sekaligus istri dari seorang iblis Kibutsuji Muzan, aku masih tidak tau apakah aku adalah seorang iblis atau manusia.

"(Y/n) apakah kamu tidak apa-apa? Kamu tampak lebih diam hari ini, apakah kamu sakit?" Tanya Ayumi khawatir

"Tidak aku tidak apa-apa, tidak usah mengkhawatirkan ku, aku hanya sedikit lelah" Jawab ku

"Baiklah kalau begitu, ini Okaasan buatkan susu, minumlah lalu segera tidur" Ucap Ayumi sambil memberikan segelas susu hangat

Aku menerima susu tersebut lalu menyimpan nya di atas meja. "Terimakasih aku akan meminumnya nanti"

Sebelum pergi Ayumi mengecup kening (y/n) dan berkata "Oyasuminasai (y/n)"

Rasanya hangat, apakah ini yang dinamakan keluarga? Aku belum pernah merasakan yang seperti ini sebelumnya, tapi ini keluarga dari Kibutsuji Muzan seorang raja iblis, apakah tidak akan ada masalah?

Lalu apakah aku bisa meminum susu ini? Bukan kah iblis tidak bisa makan dan minum? Aku akan mencoba nya untuk bisa membuktikan apakah aku manusia atau iblis.

Glugg glugg glugg

Wahh rasa ini? Rasanya? Ya rasa susu sih, Kurasa aku bisa minum ini? Apakah aku seorang manusia? Aku akan membuktikan nya besok pagi saja dengan berdiri di bawah sinar matahari.

Besok paginya

"Kaa-san dimana Otousan? Aku tidak melihatnya pagi ini" Ucap ku sambil melihat kesana kemari mencari Muzan

"Ara~ apa kamu lupa? Ayahmu kan saat pagi hari selalu pergi bekerja, dia pergi saat matahari belum terbit dan pulang saat matahari sudah tenggelam, dia benar-benar pekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita" Jawab Ayumi sambil memasak makanan

"Ehh soukaa" Ucap ku

'𝚂𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚜𝚒𝚊𝚗𝚐 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚍𝚒𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒 𝚌𝚊𝚜𝚝𝚎𝚕 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚊𝚗𝚊𝚔 𝚋𝚞𝚊𝚑𝚗𝚢𝚊'

'𝙱𝚞𝚔𝚊𝚗𝚔𝚊𝚑 𝚒𝚗𝚒 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚖𝚙𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚒𝚗𝚒?'

Aku perlahan-lahan meninggalkan Ayumi yang sedang memasak dan secara diam-diam pergi ke luar rumah, saat sudah berada di depan pintu tiba-tiba Ayumi menghampiri ku dan langsung memarahiku.

"MAU PERGI KEMANA KAU?!" Teriak Ayumi

"E-eh a-aku hanya mau main di halaman" Ucapku gugup

"Kau mau keluar? Tunggu lah dulu Okaasan akan menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu baru setelah itu kita main diluar" Ucap Ayumi kepada ku

"Aku pergi sendiri saja, Okasaan tidak perlu ikut" Ucap ku

"TIDAK BOLEH! Dunia luar itu berbahaya, bukankah ayahmu juga sering bilang kalau di luar itu berbahaya jadi tidak boleh keluar sendirian!" Seru Ayumi tegas

"Aku hanya akan main di depan pint-" Ucapan Y/n terpotong karena Ayumi teriak

"TIDAK BOLEH!" Tegas Ayumi

"Kemarilah makan dulu baru setelah itu kita main di luar" Suruh Ayumi

Y/n mau tak mau harus mengikuti ucapan nya

"Baik Okaasan" Ucap y/n pasrah

'𝚄𝚗𝚝𝚞𝚗𝚐 𝚎𝚖𝚊𝚔 𝚐𝚞𝚎, 𝚔𝚊𝚕𝚘 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚐𝚞𝚎 𝚝𝚊𝚋𝚘𝚔 𝚍𝚊𝚑 𝚕𝚞'

'𝚃𝚊𝚙𝚒 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊? 𝙺𝚘 𝚐𝚞𝚊 𝚐𝚊 𝚍𝚒𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑𝚒𝚗 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚜𝚒𝚑? 𝙺𝚊𝚢𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚐𝚞𝚊 𝚒𝚋𝚕𝚒𝚜 𝚍𝚎𝚑 𝚜𝚘𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚌𝚞𝚖𝚊𝚗 𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚔𝚊𝚕𝚘 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚗𝚎𝚖𝚎𝚗𝚒𝚗'

'𝙺𝚊𝚕𝚘 𝚐𝚞𝚊 𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚊𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚞𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚞𝚜𝚒𝚊 𝚔𝚊𝚗? 𝙱𝚞𝚊𝚝 𝚊𝚙𝚊 𝙼𝚞𝚣𝚊𝚗 𝚗𝚐𝚎𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛𝚒𝚗 𝚐𝚞𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚘 𝚐𝚞𝚊 𝚖𝚊𝚗𝚞𝚜𝚒𝚊? 𝙰𝚙𝚊𝚔𝚊𝚑 𝚍𝚒𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚛𝚊𝚠𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚔𝚊𝚗𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊?! 𝙶𝚞𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚛𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚒𝚗𝚒 𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚙𝚞𝚗 𝚌𝚊𝚛𝚊𝚗𝚢𝚊!'

◇*✿❀ ❀✿*◇

Y/n sudah menyelesaikan makan nya dan saat ini sedang berjalan-jalan di luar bersama Ayumi.

'𝙶𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚗𝚒𝚑 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚐𝚞𝚎 𝚍𝚒𝚙𝚎𝚐𝚊𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚞𝚕𝚞, 𝚐𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚐𝚞𝚎 𝚔𝚊𝚋𝚞𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚘 𝚐𝚒𝚗𝚒'

'𝙾𝚑𝚑 𝚒𝚢𝚊 𝚐𝚞𝚎 𝚙𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚍𝚎!'

"Okaasan aku ingin ke toilet" Ucap y/n sambil berekting menahan pipis

"Ahh baiklah ayo kita cari toilet umum" Ucap Ayumi sambil melihat kesana kemari mencari toilet

"Kaa-san sepertinya disana ada toilet" Ucap y/n sambil menunjuk random

"Benarkah? Baiklah mari kita kesana" Ayumi berjalan ke arah yang di tunjukan oleh y/n tetapi ia masih tetap memegangi tangan y/n

"Ahh aku bisa sendiri kesana, lagi pula itu dekat" Ucap y/n

"Tidak boleh! Kaa-san akan mengantarkan mu kesana" Ucap Ayumi sambil berjalan kearah toilet

'𝙰𝚙𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚊𝚗𝚓𝚒𝚛𝚛𝚛 𝚐𝚞𝚎 𝚌𝚞𝚖𝚊𝚗 𝚖𝚊𝚞 𝚔𝚎 𝚝𝚘𝚒𝚕𝚎𝚝 𝚍𝚘𝚊𝚗𝚐 𝚕𝚘𝚑? 𝙶𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚙𝚛𝚒𝚟𝚊𝚜𝚒 𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚎𝚝, 𝚢𝚊𝚔𝚊𝚕𝚒 24 𝚓𝚊𝚖 𝚍𝚒𝚙𝚊𝚗𝚝𝚊𝚞 𝚝𝚎𝚛𝚞𝚜'

"Sepertinya disini tidak ada toilet y/n" Ucap Ayumi sambil menoleh kanan kiri mencari toilet

"Kita ke arah sana saja, mungkin di sana ada toilet" Kata y/n

"Kalau begitu kita akan ke toilet yang di rumah saja, lagi pula kan lebih nyaman yang di rumah dari pada toilet umum, ayo kita pulang y/n" Ucap Ayumi sambil menggendong y/n menuju rumah

'𝙶𝚒𝚕𝚊𝚊𝚊!! 𝙿𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚎𝚖𝚊𝚔 𝚐𝚊 𝚗𝚐𝚘𝚝𝚊𝚔! 𝙶𝚊 𝚢𝚊𝚔𝚒𝚗 𝚐𝚠 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚜𝚒𝚗𝚒...'

'𝙷𝚊𝚕𝚊𝚑, 𝚖𝚊𝚓𝚞 𝚕𝚘 𝚜𝚒𝚗𝚒 𝚍𝚞𝚗𝚒𝚊! 𝙶𝚠 𝚐𝚊 𝚝𝚊𝚔𝚞𝚝! 𝙶𝚠 𝚙𝚞𝚗𝚢𝚊... 𝙶𝚊 𝚙𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚙𝚊-𝚊𝚙𝚊 𝚜𝚒𝚑'

'𝚈𝚊 𝚙𝚘𝚔𝚘𝚔𝚗𝚢𝚊 𝚐𝚠 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚌𝚊𝚛𝚒 𝚌𝚊𝚛𝚊 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚍𝚒 𝚍𝚞𝚗𝚒𝚊 𝚒𝚗𝚒!'



















Kimetsu no Yaiba x Reader (Muzan no Musume) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang