Kasih Sayang Seorang Kakak

17 3 0
                                    

Pagi telah hilang,siang pun telah menghampiri,saat langit tengah berwarna oranye.

Tampak dua kelompok yg di pimpin oleh wanita di dua jalan besar di depan sekte Jang.

Satu kelompok dipimpin oleh satu wanita yaitu Woo Ae Gil yg di dampingi Garyeok yg masih belum pulih sepenuhnya.

Satu kelompok lagi di pimpin oleh dua orang wanita dari sekte park,itu saudari- saudari Park Hwayeon.

Park Jan Dwi adalah putri sekaligus anak pertama dari Park Jing Geum,Jan Dwi terkenal dengan sikap nya yg seperti laki- laki,tidak hanya itu,ia juga memakai baju pria dalam keseharian nya,ia juga suka pergi mencari ahli bela diri untuk di ajak berduel.

Sedangkan putri lainnya adalah Park Haenil anak ketiga dari Park Jing Geum.
Haenil berbeda dengan kakaknya Jan Dwi, Haenil terkenal feminim dan wanita paling anggun di sekte nya,namun walaupun begitu,ilmu bela diri nya tak bisa di remehkan.

Dua sekte ternama itu bertemu di depan gerbang sekte Jang,mereka saling bertatapan sekitar lima menit hingga Jan Dwi angkat suara.

"Maaf nona..nama nona siapa ya?kenapa berdiri di sini dan menghalangi jalan kami?"Jan Dwi langsung pada inti pembicaraan,tapi ia cukup tertarik kepada Ae Gil sebab luka di lengan Ae Gil yg masih mengeluarkan darah.

"Salam..saya Woo Ae Gil dari sekte Woo.. tuan sendiri siapa?"Ae Gil memberi hormat.

"Salam..ohh dari sekte Woo..kami dari sekte park..kami ke sini ingin bertemu adik kami...ah!!!bagaimana aku bisa lupa!
Nona...maaf saya harus masuk duluan.." Jan Dwi sebenarnya ingin bicara lebih lama,namun ia teringat dengan adik laki- laki satu-satunya.

Jan Dwi pun bergegas pergi memasuki sekte Jang yg mulai dirapikan oleh orang- orang.

Sedangkan Haenil dan Ae Gil masih berdiri di depan gerbang.

Berbeda dengan Jan Dwi yg tertarik dengan Ae Gil karna lukanya,Haenil tampak nya lebih tertarik dengan pria di samping Ae Gil yg juga terluka namun masih tetap berkesan tegas dan kuat.

"Salam.."Haenil memberi hormat dengan anggun,kemudian ia tersenyum kepada Ae Gil,Haenil juga memberi hormat dan tersenyum ramah kepada Garyeok.

"Salam.."Ae Gil membalas hormat Haenil dengan sopan.

"Dia sangat cantik.."fikir Ae Gil ketika melihat Haenil tersenyum.

"Silahkan"Haenil mengajak Ae Gil masuk bersama.

Ae Gil mengangguk lalu ia masuk bersama dengan Haenil ke sekte Jang.

Di sisi lain tampak Jan Dwi yg sedang berlari kearah seorang pria yg sedang membereskan barang-barang sekte Jang.

"Permisi kakak..kakak tahu dimana Park Hwayeon di rawat?"Jan Dwi bertanya seolah sudah akrab.

"Eh?oh..tuan muda park..dia di kamar itu tuan.."pria itu sebenarnya cukup terkejut mendengar Jan Dwi memanggil nya kakak, ia bahkan tidak tahu kalo orang yg bertanya padanya adalah wanita.

"Oh..terimakasih kakak.."Jan Dwi memberi hormat,dia sebenarnya sudah terbiasa di kira laki-laki oleh orang lain,dan sebenarnya ia menyukai hal itu,karna ia memiliki keyakinan kalo di dunia ini wanita dipandang lebih lemah daripada laki-laki,mau sehebat apa pun bela diri dan kultivasi nya.

Jan Dwi pun langsung bergegas ke kamar yg ditunjuk pria tadi.

"Hwayeon!!!park hwayeon!!Hwayeon!!" Jan Dwi dan suara nya yg kencang serta berisik.

Hwayeon yg tengah berbaring di kasur pun sontak memasang raut wajah cemas ketika mendengar suara yg sangat akrab di telinganya.

"Aku tidak salah dengar kan...itu..itu suara kak Jan Dwi??kenapa?kenapa dia ada disini!!!"fikir Hwayeon,ia langsung menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Night Flute Legend/Legenda Seruling Malam [Sookai]Where stories live. Discover now