14

529 64 9
                                    


HappyReading 💜





Ditemani rasa bahagia yang menyertai sedari semalam, dengan kehangatan yang masih melekat pada keduanya, saat pelukan dibalik selimut tebal itu masih sama-sama enggan untuk melepaskan dengan rasa cinta yang semakin membuncah dan tak terelakan lagi .

Berbeda dengan Jieun yang masih tertidur dengan anggun dalam pelukan , toh Suga benar-benar mempertahankan matanya untuk terus terjaga, tanpa bosan memandangi wajah cantik Jieun sejak dalam kendalinya dini hari tadi. Meski posisi saat ini sudah jauh berbeda, jauh lebih aman dengan Jieun yang terlelap dalam pelukan yang dibuat kelelahan karenanya.

Jieun menggeliat , menyamankan posisi tidurnya. Masih sangat mengantuk, belum berniat bangun. Masih terlalu pagi, hanya ingin kembali menggapai mimpi indah yang juga datang menghampiri. Melengkapi kebahagiaan yang sedang dirasa saat ini.

Senyum samar tercipta di bibir Jieun dalam mata yang masih terpejam. Dirinya hanya terlalu bahagia, bebannya juga terasa lebih ringan dari sebelumnya. Ucapan nya kepada Suga terlalu berani, tidak menyesal karena memang seperti itu juga yang dia mau.

Jika pernikahan mereka sungguh terjadi? Orang-orang yang menyayangi mereka selama ini akan tetap seperti itu bukan? Mereka tidak akan pergi kan? Atau lebih buruknya mereka tidak akan dibenci bukan?

Satu usapan lembut menyentuh wajah Jieun, hangat dan nyaman, ingin  mengabaikan karena terlalu mengantuk juga sudah berniat bangun siang juga karena lelah. Namun kecupan di kening itu tidak bisa diabaikan begitu saja, terlebih jemari yang kembali menggelitik kulit lengan Jieun, juga kecupan yang semakin membuat Jieun kembali merasakan gelenyar geli karena bibir nakal itu semakin banyak menyentuh area wajah Jieun.

Perlahan, dengan sepenuh kekuatan dan niat, Jieun membuka kelopak mata, kembali menutupnya karena menyesuaikan dengan bias cahaya yang terlalu terang dan kembali membuka lagi setelahnya.

Pemandangan manis di depannya sungguh membuatnya malu. Wajah pucat sedikit berminyak yang sangat tampan tersenyum lembut dengan kedua mata yang menyipit indah. Tidak . Bagaimana Jieun bisa malu terhadap kekasihnya yang selalu bersama selama ini. 

Jieun tidak malu, hanya terlalu bahagia saja hingga membuatnya tersipu. Terlebih sentuhan kulit di bawah selimut tebal itu yang kembali membawa wajah merona Jieun semakin memerah karena teringat jika dini hari tadi Suga melakukannya dengan sangat berbeda .

"Errghh, Yoon, kamu sudah bangun? Aku masih sangat mengantuk, juga lelah. Aku ingin tidur sedikit lebih lama lagi."ucap Jieun dengan suara serak dengan wajah yang mendusel di dada Suga. Meski itu dilakukannya untuk menyembunyikan rasa malu yang pasti sangat kentara. Padahal merasakan pergesekan kulit mereka seperti itu saja membuat Jieun ingin segera lari dari sana dan bersembunyi di dalam kamar mandi saja. Meski itu yang ingin dia lakukan, kenyataannya Jieun melakukan nya dengan cara berlawanan, karena dia tau kakinya tidak cukup kuat untuk membawanya berlari saat ini.

Ujung bibir Suga terangkat, lengan kokoh itu menarik tubuh Jieun untuk semakin merapat dan membenarkan selimut mereka . Suga tau bagaimana wajah merona kekasihnya saat ini begitu menggemaskan, namun tidak ingin menggoda lebih. Dirinya sudah dibuat sangat bahagia dengan ajakan pernikahan yang keluar langsung dari bibir manis Jieun.

"Tidurlah lagi. Aku akan menjagamu. Maaf sudah membuatmu terbangun. Aku hanya sangat mencintai mu, sayang."

Ucap Suga. Dan Jieun pun tidak menjawab hanya kembali memejamkan mata dengan perasaan bahagia dan nyaman dalam pelukan Suga.



I & YOUWhere stories live. Discover now